Ini Bahaya Atap Asbes bagi Kesehatan dan Alternatif Penggantinya

Ini Bahaya Atap Asbes bagi Kesehatan dan Alternatif Penggantinya

ilham fikriansyah - detikProperti
Jumat, 28 Jun 2024 11:45 WIB
Atap asbes via strandek
Atap asbes. Foto: Strandek
Jakarta -

Asbes merupakan salah satu material konstruksi yang digunakan untuk membangun atap rumah. Namun, saat ini asbes sudah mulai ditinggalkan dan banyak yang beralih ke material lain.

Salah satu penyebabnya adalah karena asbes terbilang cukup berbahaya bagi kesehatan. Sebab, asbes sendiri terbuat dari mineral silikat atau serat kaca yang kecil dan tajam.

Lantas, apa bahaya penggunaan atap asbes? Lalu apa solusi alternatif pengganti asbes untuk atap rumah? Simak pembahasannya dalam artikel ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Asbes?

Asbes merupakan kelompok mineral metamorfis yang ber-fiber serat asbes. Mengutip e-jurnal milik unhas.ac.id, asbes sangat kuat namun memiliki tekstur yang fleksibel dan halus.

Maka dari itu, serat asbes dapat dipintal menjadi material bangunan yang tahan api, panas, dan listrik. Selain itu, asbes juga bisa ditemukan dalam bentuk serat halus yang dicampur dengan bahan lain untuk dijadikan sebagai material kuat.

ADVERTISEMENT

Kenapa Asbes Berbahaya bagi Kesehatan?

Saat ini, penggunaan asbes sudah mulai ditinggalkan, terlebih untuk dijadikan sebagai atap rumah. Soalnya, asbes diklaim berbahaya bagi kesehatan dan dapat memicu sejumlah penyakit.

Mengutip laman Penn Medicine, berikut sejumlah alasan asbes berbahaya bagi kesehatan.

1. Dapat Terhirup

Serat asbes yang halus dan kecil sangat sulit untuk terdeteksi keberadaannya oleh penglihatan manusia. Oleh sebab itu, asbes sangat berbahaya jika terhirup dan masuk ke paru-paru.

Serat asbes yang terhirup ke dalam paru-paru dapat mengendap sampai bertahun-tahun. Seiring waktu, serat asbes tersebut dapat menyebabkan peradangan parut.

2. Kanker Kulit

Selain masuk ke paru-paru, serat asbes yang sulit terlihat juga dapat masuk ke dalam tubuh lewat pori-pori. Hal ini dapat terjadi saat asbes digosok atau digaruk, lalu debu asbes tersebar di atmosfer dan dapat dengan mudah menempel di kulit.

Para peneliti mengingatkan bahwa serat asbes tersebut dapat memicu masalah serius, salah satunya kanker kulit.

3. Kanker Paru-paru

Selain kanker kulit, serat asbes yang masuk ke dalam tubuh juga dapat memicu kanker paru-paru. Dalam sejumlah kasus, kanker paru-paru yang disebabkan paparan serat asbes membutuhkan waktu cukup lama untuk berkembang, yakni sekitar 20 sampai 50 tahun.

4. Mesothelioma

Dampak asbes terhadap kesehatan berikutnya adalah memicu mesothelioma, yakni salah satu jenis kanker ganas yang ditemukan pada lapisan perut atau dada.

5. Asbestosis

Asbestosis merupakan suatu kondisi ketika terdapat goresan di permukaan paru-paru. Gangguan kesehatan ini ditandai dengan banyaknya goresan pada jaringan.

Goresan di permukaan paru-paru dapat memicu kapasitas paru-paru menjadi menurun. Selain itu, penderitanya dapat mengalami gejala seperti sesak nafas, nyeri dada, batuk kering, hingga pernafasan yang pendek.

Solusi Alternatif Pengganti Asbes untuk Atap Rumah

Salah satu solusi pengganti asbes untuk atap rumah bisa menggunakan genteng baja ringan berbahan metal. Bahan material ini bisa jadi pilihan alternatif saat membangun rumah idaman detikers.

Mengutip situs Lamudi, genteng metal merupakan salah satu jenis atap rumah yang berbahan dasar campuran zincalume, silikon, dan aluminium. Walau ringan dan tipis, genteng metal punya daya tahan yang kuat.

Selain itu, genteng metal juga mempunyai bobot yang ringan sehingga tak perlu ditopang oleh rangka yang kuat. Lalu, genteng metal juga mudah dipasang bahkan hanya dalam hitungan jam.

Genteng metal juga punya kelebihan lain, yakni tahan terhadap karat. Meski terbuat dari campuran logam, namun genteng metal tahan terhadap perubahan cuaca dan kelembapan. Lalu, atap ini juga tidak merambatkan api serta tak mudah rusak karena gempa.

Dari segi usia pakai, genteng metal dapat digunakan lebih lama daripada asbes. Apabila asbes hanya dapat digunakan selama 4-5 tahun, sementara genteng metal dapat bertahan lebih dari 30 tahun, namun tergantung juga dari perawatan dan kondisi lingkungan.

Selain genteng metal, pilihan lainnya adalah menggunakan genteng keramik. Atap jenis ini terbuat dari campuran tanah liat dan unsur mineral seperti kwarsa, air, dan kaolin.

Genteng keramik juga memiliki sejumlah kelebihan lainnya, yakni cocok digunakan di daerah tropis yang memiliki intensitas hujan dan terik matahari, kuat, tidak mudah bocor, dapat meredam panas, tidak menimbulkan retak halus, dan tidak berisik saat diguyur hujan.

Perbandingan Harga Atap Asbes, Genteng Metal, dan Genteng Keramik

Harga genteng metal dan genteng keramik memang lebih mahal ketimbang asbes. Tapi jika mempertimbangkan dari segi keamanan, kesehatan, dan usia pakainya, maka wajar jika kedua jenis genteng tersebut lebih mahal daripada asbes.

Berikut adalah perkiraan harga genteng metal, genteng keramik, dan asbes di pasaran tahun 2024:

  • Genteng metal: sekitar Rp 30.000 hingga Rp 130.000, tergantung dari ukuran yang dipilih
  • Genteng keramik: sekitar Rp 3.500 sampai Rp 27.500 per pcs atau sekitar Rp 135.000 hingga Rp 260.000 per meter persegi.
  • Asbes: sekitar Rp 30.000 hingga Rp 85.000, tergantung dari ukuran yang dipilih.

Demikian pembahasan mengenai bahaya asbes untuk atap rumah dan solusi alternatif penggantinya. Semoga artikel ini dapat membantu detikers yang sedang mencari atap rumah.




(ilf/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads