Saat membangun sebuah rumah tentu sangat penting membuat septic tank untuk menunjang sanitasi yang baik dan sehat. Tetapi sebelum membuat septic tank perlu di ingat untuk tidak membuat terlalu dekat dengan sumur air.
Dilansir dari detikProperti (21/6/2024) septic tank digunakan untuk menampung limbah, sementara sumur air digunakan untuk mencukupi air kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu pengaturan jarak sumur dan septic tank ditujukan agar air sumur tidak terkontaminasi limbah dari septic tank.
Lalu bagaimana sebenarnya membuat septic tank yang ideal? Berikut ulasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peraturan Jarak Ideal Septic Tank dari Sumur Air
Mengutip dari Buku Saku Petunjuk Konstruksi Sanitasi Kementerian PUPR, untuk mencegah pencemaran dari air limbah ke sumur air bersih, jarak sumur/bidang resapan ke sumur air bersih minimum 10 meter.
Adapun persyaratan jarak septic tank dengan sumur resapan air hujan adalah 5 meter dan dengan bangunan gedung/rumah adalah 1,5 meter. Dan untuk septic tank upflow filter dan taman sanita jaraknya minimal 1,5 meter dari bangunan gedung/rumah, sumur air minum, dan sumur resapan air hujan.
Bagaimana Jika Lahan Terbatas Tidak Sampai 10 Meter?
Walaupun idealnya minimal berjarak 10 meter dari sumur air, namun kenyataannya terkadang lahan yang dimiliki seseorang terbatas hingga hanya bisa membangun septic tank dengan jarak kurang dari 10 meter dari sumur air.
Jawabannya adalah tidak masalah, dengan catatan kita harus tahu arah aliran air tanah tidak mengarah ke sumur. Ini penting untuk mencegah septic tank mengkontaminasi air sumur. Lebih baik lagi arah aliran air berasal dari sumur menuju septic tank, jangan sampai terbalik.
Cara Mengukur Aliran Air Tanah
Mengutip dari Pokja AMPL (21/6/2024), berikut cara mengukur aliran air tanah.
- Pilih tiga rumah tetangga yang memiliki sumur.
- Ukur kedalaman setiap sumur dengan alat pengukur dari permukaan air hingga ke permukaan tanah. Catat kedalaman masing-masing sumur.
- Ambil selembar kertas dan gambar sebuah garis segitiga yang menghubungkan ketiga titik sumur berdasarkan lokasi rumah-rumah tersebut.
- Tandai masing-masing titik dengan simbol sumur dan beri notasi kedalaman sumur sesuai hasil pengukuran.
- Amati gambar segitiga tersebut. Sumur dengan kedalaman paling dangkal menunjukkan arah aliran air menuju ke sumur tersebut.
Nah aliran tersebut bisa dijadikan patokan untuk membangun posisi septic tank. Kecepatan aliran air tanah di setiap wilayah bisa berbeda yang mengakibatkan variasi dalam jarak optimal antara sumur dan tangki septic.
Perbedaan aliran air tanah sangat dipengaruhi oleh struktur batuan dan karakteristik geografis daerah tersebut.
Faktor Lain yang Menentukan Jarak Septic Tank
Selain menyesuaikan ketersediaan lahan, pada kasus tertentu jarak septic tank dengan sumur air juga bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor lain yaitu:
1. Kemiringan Tanah
Kondisi dan kemiringan permukaan tanah dapat mempengaruhi jarak antara sumur dan toilet.
2. Kondisi Hidrologi
Ini mencakup kedalaman air tanah, arah serta kecepatan aliran air dalam tanah, dan jenis lapisan tanah seperti batu atau pasir. Untuk tanah berbatu atau berpasir, diperlukan jarak yang lebih besar dibandingkan dengan tanah liat.
3. Curah Hujan
Di daerah dengan curah hujan tinggi, jarak antara sumur dan toilet perlu lebih panjang untuk menghindari kontaminasi.
4. Jenis Mikroorganisme
Mikroorganisme tertentu mempengaruhi jarak sumur dengan septic tank. Misalnya, bakteri patogen lebih tahan hidup di tanah yang lembab, dan cacing bisa bertahan lebih lama di tanah basah dibandingkan tanah kering.
5. Tradisi Budaya
Beberapa masyarakat memiliki kebiasaan membuat sumur tanpa dinding penahan, yang juga mempengaruhi jarak yang aman.
6. Pemakaian Air
Semakin sering air dipompa dari sumur, kecepatan aliran air tanah akan meningkat untuk menggantikan air yang berkurang, sehingga mempengaruhi jaraknya.
Itu dia ulasan mengenai jarak septic tank yang ideal dengan sumur air. Semoga bermanfaat.
(khq/khq)