Fast furniture mengacu pada furnitur murah yang diproduksi dengan cepat yang dirancang agar terjangkau, trendi, dan banyak tersedia untuk konsumen. Bukan rahasia lagi yang memainkan peran penting dalam mempopulerkan fast furniture adalah platform media sosial dan influencer dekorasi rumah.
Dengan berbagi penemuan furnitur murah dan trendi di media sosial, hal ini akan memicu minat dan pembelian konsumen. Seperti halnya fast fashion yang kerap diproduksi memakai bahan dan proses produksi yang hemat biaya, jadi bisa dijual dengan harga yang relatif murah.
Permasalahan Fast Furniture
Dilansir dari IndieGetup, Minggu (12/5/2024) Environmental Protection Agency (EPA), punya statistik yang mengejutkan bagi kita dan lingkungan. 12 juta ton perabot rumah tangga dibuang oleh orang Amerika tiap tahunnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari tumpukan besar itu, sekitar 9 juta ton bahan yang bisa didaur ulang seperti kaca, kain, kulit, dan logam. Tentu saja, kebanyakan berasal dari fast furniture.
Sejak tahun 1960-an, jumlah sampah furnitur sudah melesat melonjak nyaris lima kali lipat. Bukan rahasia lagi kalau kemunculan fast furniture beriringan dengan lonjakan limbah ini.
Kain-kainnya mengandung bahan-bahan yang tidak ramah lingkungan seperti formaldehid, neurotoksin, dan logam berat alias polutan yang paling terkenal. Bahkan, busa yang dipakai sebagai isi bantal mengandung racun.
Semua bahan kimia berbahaya tersebut bisa menumpuk seiring waktu dan menyebabkan "sick building syndrome" atau sindrom gedung sakit. Kondisi di mana penghuni bangunan mengalami ketidaknyamanan dan permasalahan kesehatan sebab waktu yang dihabiskan dalam bangunan. EPA mengatakan hal ini lebih buruk daripada polusi udara di luar ruangan.
Fast furniture adalah masalah yang sangat memprihatinkan sebab menjadi ancaman bagi kesehatan dan mencemari bumi dengan bermacam bahan kimia berbahaya.
Kenapa Fast Furniture Buruk Bagi Lingkungan?
1. Penggundulan Hutan
Industri fast furniture terkenal sebab merusak keindahan hutan. Tiap tahunnya, ada sekitar 7 miliar pohon ditebang dan yang menyedihkannya adalah pohon-pohon tersebut tidak ditanam kembali.
2. Pemborosan Air
Proses manufaktur memerlukan air yang sangat banyak. Kebanyakan pemborosan air ini digunakan selama proses pewarnaan, terutama kalau menyangkut kain. Diperlukan 22 galon air untuk menghasilkan satu pon plastik.
3. Polusi Lingkungan
Mungkin saja sofa yang kamu punya berisi busa poliuretan, yang memiliki VOC (senyawa organik yang mudah menguap). Bahan tahan api seperti PBDE (polybrominated fire retardant), terkenal sebab menimbulkan debu beracun yang mengganggu.
(dna/dna)