Sebagian besar orang pasti memiliki impian untuk memiliki rumah sendiri. Skema pembelian rumah dengan Kredit Pembelian Rumah (KPR) telah menjadi pilihan banyak orang untuk memiliki rumah dengan cepat. Namun, ketika akan mengambil keputusan untuk mengajukan KPR, penting untuk mempertimbangkan kondisi finansial dengan penuh perhitungan.
Bagaimana kita bisa menentukan pinjaman KPR yang sesuai dengan kondisi finansial kita? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita memang harus memahami kondisi keuangan kita terlebih dahulu. Agar tidak semakin bingung, Perencana Keuangan, Andy Nugroho, memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah untuk menentukan pinjaman KPR yang sesuai dengan kondisi finansial seseorang.
1. Minta Simulasi Kepada Pengembang
Salah satu langkah pertama adalah meminta simulasi dari pihak pengembang atau developer properti. Simulasi dalam konteks ini adalah proses di mana calon pembeli rumah meminta informasi dari pengembang atau developer properti tentang perkiraan biaya pembelian rumah, termasuk estimasi cicilan bulanan berdasarkan jumlah pinjaman yang diajukan. Simulasi ini biasanya mencakup berbagai detail seperti harga rumah, suku bunga KPR, lama tenor KPR, serta estimasi biaya-biaya lain yang terkait dengan pembelian rumah, seperti biaya notaris dan biaya administrasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Bersikap Realistis, Jangan Idealis
Bagi mereka yang sedang mempertimbangkan untuk membeli rumah pertama kali, penting untuk bersikap realistis dan jangan terlalu idealis. Prioritas utamanya adalah memiliki rumah pertama, bukan mencari yang terbaik dari yang terbaik. Selain itu, kemampuan finansial harus menjadi pertimbangan utama. Menurut panduan umum yang diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah cicilan rumah atau cicilan hutang itu idealnya maksimal 30% dari penghasilan bulanan.
Sebagai contoh, jika penghasilan bulanan adalah 10 juta rupiah, maka idealnya cicilan KPR tidak boleh lebih dari 3 juta rupiah. Namun, perlu diingat bahwa jumlah ini juga harus memperhitungkan cicilan utang lainnya seperti kendaraan bermotor atau kartu kredit. Oleh karena itu, penting untuk jujur kepada diri sendiri tentang kemampuan finansial sebenarnya.
"Penghasilan kita berapa, misalnya penghasilannya adalah 10 juta, berarti maksimal kita diperbolehkan untuk berhutang itu adalah sebesar 3 juta rupiah. 3 juta rupiah itu saja sebenarnya udah akumulasi dengan berbagai macam hutang-hutang yang lainnya. Misalnya hutang kendaraan bermotor, hutang kartu kredit, atau yang lain. Kembali lagi ke kita, kita mesti jujur tanya ke diri kita sendiri kita mampunya berapa. Oh saya mampunya oke masih kuat sih kalau 3 juta, misalnya saya tidak punya cicilan yang lainnya gitu ya, saya bisa disuruh cicil 3 juta buat KPR doang saya masih mampu, oke silahkan," kata Andy Nugroho kepada detikProperti, Jumat (5/4/2024).
3. Mencari Properti yang Sesuai Anggaran
Setelah menentukan kemampuan finansial, langkah berikutnya adalah mencari properti yang sesuai dengan anggaran tersebut. Penting untuk meminta skema pembayaran yang jelas kepada pihak developer, termasuk harga rumah dan cicilan bulanan. Dengan melakukan simulasi ini, kita dapat memastikan bahwa cicilan KPR yang akan dibayar masih sesuai dengan kemampuan finansial kita.
(dna/dna)