Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran, biasanya penghuni rumah kerap melakukan perbaikan atau renovasi rumah. Salah satu tujuannya tentu untuk mempercantik rumah ketika menjamu tamu saat Lebaran.
Akan tetapi, alasan tersebut bukan menjadi satu-satunya. Tren melakukan home improvement DIY (Do It Yourself) di media sosial juga menjadi faktor lainnya.
Menurut Co-CEO dan Co-Founder Gravel Fredy Yanto, hal ini memicu semangat masyarakat untuk mencoba hal-hal baru dan menciptakan estetika yang mereka lihat secara online dalam ruang mereka sendiri. Mulai dari proyek kecil seperti penataan ulang pada ruangan hingga renovasi besar seperti pembangunan ulang ruang tamu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Co-CEO dan Co-Founder Gravel Georgi Ferdwindra Putra menambahkan, adanya perubahan gaya hidup seperti 'work from home' atau 'flexible working' yang masih diterapkan hingga saat ini juga memicu banyak penghuni merenovasi rumah demi menunjang kenyamanan dalam bekerja. Perubahan gaya hidup inilah yang mendorong banyak orang untuk memutuskan untuk merenovasi rumah mereka agar sesuai dengan kebutuhan fungsional dan juga estetika yang diinginkan.
"Kebutuhan fungsi yang cenderung spesifik, seperti ruang kerja, ruang belajar, area rekreasi, tak jarang membutuhkan perombakan. Banyak yang mulai mengatur ulang tata letak rumah mereka bahkan melakukan renovasi untuk memenuhi kebutuhan ini," tuturnya dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (28/3/2024).
Tidak hanya itu, kemajuan teknologi rumah pintar dan kesadaran akan keberlanjutan juga turut mempengaruhi konsumen dalam proses renovasi rumah. Teknologi rumah pintar menawarkan kenyamanan sekaligus mendukung efisiensi energi dan pengelolaan sumber daya.
Inovasi-inovasi seperti lampu yang dapat dikendalikan secara otomatis atau perangkat pengatur suhu ruangan yang cerdas menjadi daya tarik bagi mereka yang ingin memperbaiki rumah mereka dengan teknologi terkini. Ditambah lagi, kesadaran lingkungan juga mendorong banyak orang mencari bahan bangunan ramah lingkungan dan solusi yang dapat mengurangi dampak lingkungan dari renovasi mereka.
Alasan-alasan tersebut menunjukkan bahwa masyarakat semakin menyadari pentingnya menciptakan lingkungan rumah yang nyaman, efisien, dan sesuai dengan gaya hidup mereka. Renovasi rumah bukan lagi sekadar tentang memperbaiki, tetapi juga tentang menciptakan ruang yang mencerminkan kepribadian dan kebutuhan individu, sekaligus mengikuti perkembangan teknologi dan tren sosial yang terus berubah.
(abr/zlf)