Plafon kredit dalam KBBI diartikan sebagai batas tertinggi (biaya, kredit dan sebagainya) yang disediakan. Istilah ini juga bisa ditemukan pada sistem Kredit Kepemilikan Rumah (KPR).
Dalam sistem KPR, Istilah plafon kredit ini berarti jumlah total pinjaman yang disediakan bank kepada nasabah. Singkatnya, plafon KPR adalah bentuk hutang anda ke bank.
Dikutip dari pinhome.id, cara menghitung plafon pinjaman ini adalah dengan menghitung biaya KPR yang sudah dipotong dengan uang muka yang sudah dibayarkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai contoh bila kamu ingin membeli rumah dengan harga Rp 300 juta melalui KPR sebuah bank dengan uang muka 30%, berarti uang muka yang kamu bayarkan adalah Rp 90 juta. Jadi jumlah plafon kredit yang kamu dapat dari bank penyedia KPR mu adalah Rp 210 juta.
Dalam proses pengajuan kredit ini juga bisa mengalami turun plafon. lalu, apakah itu turun plafon?
Apa Itu Turun Plafon dan Mengapa Bisa Terjadi?
Turun plafon adalah situasi dimana pinjaman yang dicairkan jumlahnya lebih kecil dari nilai yang sudah diajukan. Hal ini juga akan mempengaruhi jumlah uang muka yang harus dibayarkan kepada pihak bank.
Beberapa faktor yang bisa menjadi pengaruh turunnya plafon kredit diantaranya adalah:
- Penghasilan dan riwayat keuangan nasabah
- Rumah yang diajukan KPR adalah rumah bekas, biasanya dikarenakan nilai jaminannya tidak sesuai dengan kondisi rumah
- Terlambatnya menandatangani akad setelah keluarnya Surat Penegasan Persetujuan Penyediaan Kredit (SP3K)
Adapun beberapa tips untuk menghindari turun plafon supaya nilai plafon pinjaman yang kamu ajukan sesuai dengan keinginan.
Tips Agar Plafon Pinjaman Tidak Turun dan Sesuai dengan Keinginan
1. Melakukan Riset KPR
Langkah utama yang bisa kamu lakukan adalah dengan melakukan riset KPR terlebih dahulu sebelum melakukan negosiasi.
Kamu wajib untuk membandingkan dan memperhatikan beberapa faktor seperti harga rumah KPR, lokasi, uang muka, tenor pembayaran, dan lainnya.
Pastikan juga agar cicilan KPR tidak melebihi 30% dari gaji bulananmu, supaya kamu tidak terbebani.
2. Sesuaikan Uang Muka
Uang muka yang dibayarkan akan mempengaruhi nilai plafon kredit kamu. Maka dari itu, kamu perlu untuk menentukan nilai uang muka yang kamu bayarkan agar kamu tidak terbebani dengan biaya cicilannya.
3. Negosiasi Nilai Cicilan KPR
Tergantung dari banknya, kamu juga bisa mencoba untuk menegosiasikan nilai cicilan kepada bank. Biasanya bank juga akan menilai kondisi keuangan nasabah terlebih dahulu sebelum menentukan nilai cicilan.
4. Negosiasi Nilai Bunga KPR
Kamu tidak perlu ragu untuk melakukan negosiasi suku bunga KPR. Bisa saja bank menyetujui penawaran tersebut bila kamu memiliki skor kredit yang baik.
5. Coba Ajukan KPR ke Bank Lain
Bila kamu gagal dalam melakukan negosiasi atau nilai plafon tidak sesuai dengan keinginan, kamu harus mencoba untuk mengajukannya kepada bank lain. Karena pada umumnya setiap bank memiliki kebijakan yang berbeda.
Nah, itu dia sedikit penjelasan mengenai plafon dalam sistem KPR beserta tips untuk mencegah nilai plafon turun. Semoga bermanfaat!
(dna/dna)