Ukuran tinggi plafon atau langit-langit rumah tak bisa sembarangan. Bila ingin rumah memiliki sirkulasi udara yang baik dan bisa menambah rasa sejuk meski tak ada pendingin ruangan, rumah harus memiliki langit-langit yang tinggi.
Menentukan tingginya plafon atau langit-langit perlu dipertimbangkan saat membangun atau merenovasi rumah. Plafon bisa menentukan suasana rumah.
Tapi itu tergantung dari kenyamanan si pemilik rumah. Pasalnya, seperti dikutip dari Alexander and Pearl, plafon rendah bisa memberikan rasa hangat. Plafon rendah ini cocok dipakai di rumah yang punya musim dingin. Namun, plafon yang rendah bisa memberikan kesan ruangan yang sempit dan gelap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebaliknya, plafon yang tinggi bisa memberikan rasa sejuk dan luas karena sirkulasi udara yang baik.
Mengapa Ketinggian Plafon Rumah Itu Penting Dipertimbangkan?
Ada sejumlah alasan mengapa tinggi rendahnya plafon rumah perlu dipikirkan matang-matang saat membangun hunian idaman. Dikutip dari Vintage & Specialty Wood, itu karena langit-langit mampu mempengaruhi estetika ruangan.
Plafon yang rendah bisa membuat ruangan jadi terkesan sempit dan sesak. Sebaliknya, terasa sangat lapang dan banyak ruangan tersisa kalau langit-langit terlalu tinggi.
Pencahayaan rumah juga akan terpengaruh dengan pemilihan tinggi rendahnya plafon. Hunian dengan langit-langit tinggi biasanya lebih terang karena cahaya matahari dapat lebih mudah masuk dari jendela besar yang dipasang. Sementara rumah dengan plafon rendah terasa gelap lantaran kurangnya sinar matahari yang masuk.
Selain itu, perabot rumah memiliki ketinggiannya masing-masing, seperti lemari bisa jadi sangat tinggi. Rumah berplafon rendah akan terbatas dalam memilih furnitur karena perabot yang besar dan tinggi akan sulit ditempatkan.
Tinggi Ideal Plafon Rumah
Ketinggian plafon ternyata ada ukuran idealnya. Direktur Utama PT Sanskara Bumi Perkasa, Harismawan Akbar Dwiatmojo menyebutkan bahwa tinggi ideal plafon rumah minimal 2,4 meter dari lantai.
Di Indonesia sendiri, rata-rata tinggi plafon yaitu 2,8 m-3,2 m untuk rumah di daerah tropis panas dan 2,4 m-2,5m untuk rumah di daerah dingin. Ada perbedaan tinggi plafon karena iklim suatu wilayah mampu mempengaruhi suasana dan keadaan rumah.
"Untuk rumah di daerah dingin sebenarnya dapat dibuat lebih pendek karena mampu menangkap panas sehingga dapat hemat energi. Untuk bangunan rumah di daerah tropis dibuat sebaliknya, agar sirkulasi udara lebih lancar dan udara panas tidak terperangkap di dalam rumah," ungkap Harismawan dikutip dari catatan detikProperti.
Rumah yang berada di wilayah beriklim dingin bisa memasang plafon lebih rendah supaya dapat menangkap panas di dalamnya, sehingga penghuni merasa nyaman dan tidak kedinginan. Adapun hunian di daerah panas dibuat lebih tinggi agar udara bisa bersirkulasi dengan baik sehingga udara di dalam rumah tidak panas dan gerah.
Cara Menghitung Tinggi Ideal Plafon Rumah
Kalau rata-rata jarak plafon hunian di Indonesia dirasa kurang pas dengan keinginanmu, ada cara kok untuk menentukan tinggi ideal bagi langit-langit rumah. Yakni dengan mengambil tinggi badanmu sebagai patokannya.
Menurut laman Alexander and Pearl, cara untuk menghitung tinggi ideal plafon rumah yaitu dengan menambahkan ukuran tinggi badanmu dengan 76 sentimeter (cm). Maka itulah jarak ideal langit-langit rumahmu dari lantai.
Sebagai contoh, tinggi badan A yakni 180 cm. Untuk menentukan jarak ideal antara plafon dengan lantai untuk rumah milik A, ia bisa menghitung dengan menjadikan tinggi badannya sebagai patokan.
Tinggi ideal untuk langit-langit rumah A adalah 2,56 meter (m), yang didapat dari 180 cm + 76 cm = 256 cm atau 2,56 m.
Itu dia tinggi ideal untuk plafon rumah dan cara menghitungnya.
(zlf/zlf)