10 Jenis Finishing Kayu Beserta Kelebihan dan Kekurangannya

10 Jenis Finishing Kayu Beserta Kelebihan dan Kekurangannya

Kholida Qothrunnada - detikProperti
Selasa, 13 Feb 2024 18:00 WIB
Cat kayu, finishing kayu.
Foto: Cookie Studio/Freepik
Jakarta -

Kayu merupakan bahan yang sering digunakan untuk berbagai model rumah. Mulai dari rumah model modern, kontemporer, maupun klasik.

Permukaan kayu diperlukan untuk melindungi dari efek keausan (kerusakan yang disebabkan oleh suatu gesekan). Selain memberikan perlindungan, hal ini bertujuan untuk meningkatkan keindahan dan memastikan umur panjang permukaan kayu.

Ada beragam pilihan jenis finishing kayu yang tersedia, kamu bisa sesuaikan dengan seleramu dengan mengetahui penjelasan di bawah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jenis Finishing Kayu

Dilansir dari situs Homesdirect 365, berikut adalah berbagai jenis finishing kayu.

1. Wood Stain (Pewarna Natural Kayu)

Finishing wood stain biasanya paling baik digunakan untuk mengubah warna permukaan kayu yang berwarna terang.

ADVERTISEMENT

Kelebihannya, jenis finishing kayu ini punya variasi warna. Namun, kekurangan finishing ini seringnya tidak memberikan banyak perlindungan.

2. Water-Based Stains (Pelapis Kayu Berbasis Air)

Pelapisan jenis pewarna kayu ini terkenal karena mudah diaplikasikan dan aman. Selain itu, produknya juga bisa cepat kering (bisa sekitar 1 jam) dan daya tutupnya sangat baik.

Keunggulan lainnya yaitu jenis noda kayu sangat tahan terhadap lumut dan jamur, sekaligus bisa digunakan pada semua jenis kayu.

Untuk mengaplikasikanya, bisa menggunakan bantalan busa, kain, atau sikat berbulu alami.

3. Solvent-Based Wood Stain

Jenis ini akan memberikan hasil akhir yang halus dan mudah diaplikasikan. Kekurangannya, kita memerlukan pelarut seperti white spirit untuk membersihkan kuas, tangan, dan peralatan lain yang digunakan.

Waktu pengeringannya juga antara 2 dan 6 jam. Rentang waktu tersebut baru membuatnya cukup kering, untuk mengaplikasikan lapisan berikutnya.

4. Wax Finish (Finishing Kayu dengan Lapisan Lilin)

Pertimbangkan merek lilin pasta yang sudah jadi, karena untuk finishing kayu lilin yang murni tidak memberikan perlindungan jika digunakan pada furniture.

Lapisan lilin akan ideal untuk benda-benda kayu yang jarang ditangani. Tapi, bukan pilihan terbaik untuk furniture yang ada luar ruangan karena warnanya bisa cepat kusam oleh sinar matahari.

Jenis ini juga bisa diaplikasikan di atas lapisan kayu lainnya, untuk menambahkan kilau ekstra.

5. Oil Finishes (Finishing Minyak)

Jenis finishing kayu minyak mampu membuat tampilan alami permukaan kayu. Ada beberapa pilihan oil finishing yang bisa dipilih, seperti minyak tung (minyak Cina), minyak denmark, minyak biji rami, hingga minyak jati.

Sebagai contoh, minyak jati sangat tahan air. Dengan waktu pengeringan sekitar 4 hingga 6 jam untuk menghasilkan hasil akhir matte.

Umumnya, masing-masing jenis pelapis kayu ini memerlukan tiga lapis jika digunakan pada kayu telanjang.

6. Danish Oil (Pernis Kayu)

Pernis merupakan cat tanpa pigmen. Kebanyakan berwarna bening, dan punya sedikit warna dengan bahan satin atau hasil mengkilap.

Jenis ini seringnya berbahan dasar pelarut, seperti pernis poliuretan (mengandung tiga unsur dasar: minyak pernis yang mengeras apabila terkena udara, resin untuk menambah kekuatan dan bentuk, serta pengencer).

Salah satu kelebihan pernis kayu yaitu biasanya tidak memerlukan lapisan primer atau lapisan bawah.

7. Tung Oil

Tung oil disebut juga minyak Cina yakni minyak yang dihasilkan dari kacang pohon tung. Minyak ini sering dianggap sebagai pilihan yang ramah lingkungan dan sangat tahan terhadap jamur.

Namun, salah satu kelemahannya yaitu waktu pengeringan. Diperlukan waktu antara 5 -30 hari untuk mengering sepenuhnya. Lama pengeringannya juga akan bergantung pada suhu udara.

8. Linseed Oil

Ada pilihan minyak biji rami mentah (raw linseed oil) dan biji rami rebus (boiled linseed oil). Bentuk paling murninya yaitu minyak biji rami yang tanpa bahan pengawet atau kimia.

Pada proses pembuatannya, biji rami rebus biasanya akan diberi bahan aditif untuk membuatnya lebih kering.

Minyak biji rami sendiri merupakan minyak alami yang diekstrak dari biji rami. Minyak ini sering digunakan dalam cat dan pernis, karena memberikan hasil akhir yang halus.

9. Minyak Jati

Walaupun namanya minyak jati, seringnya minyak ini tidak diekstraksi dari jati. Disebut minyak jati karena pengaplikasiannya digunakan pada kayu jati.

Seringnya, setiap produsen memiliki campuran minyak dan pernis sendiri untuk dipasarkan sebagai minyak jati. Umumnya mengandung campuran minyak biji rami dan minyak tung, dengan tambahan berbagai pengencer atau pernis.

10. Shellac

Shellac merupakan resin alami yang dihasilkan oleh serangga lac betina. Salah satu manfaat dari shellac yaitu mampu memberikan perlindungan UV. Sehingga, kayu tidak akan menjadi gelap selama bertahun-tahun.

Namun seiring berjalannya waktu, kayu di bawahnya mungkin akan menjadi gelap apalagi jika kayu itu berwarna terang seperti pinus.

Itu tadi beberapa jenis finishing kayu yang biasa digunakan. Pastikan kamu memilih jenis yang tepat ya.




(khq/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads