Saat memelihara kucing di rumah, kamu bukan hanya menampung dan memberi makan saja, tetapi perlu menjaga kebersihannya termasuk untuk tempat pembuangan kotorannya.
Berbeda dengan manusia, kucing tidak mungkin diminta untuk membuang kotoran di kamar mandi. Jika diperhatikan, kucing kerap menggali pasir atau tanah saat membuang kotoran. Mereka biasanya tidak menilai mana tempat yang benar untuk membuang kotoran tersebut. Maka jika sedang apes, kotoran kucing terinjak oleh manusia atau kendaraan.
Maka dari itu, saat memelihara kucing di rumah perlu menyiapkan tempat khusus untuk mereka buang kotoran. Tempat tersebut biasa diisi dengan pasir yang memiliki daya serap air dan bau yang bagus. Sehingga kucing tidak akan buang kotoran sembarangan dan rumah tidak akan berbau tidak sedap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa pasir kucing juga bisa menahan bau dan kotoran hingga beberapa hari. Kelebihan ini memudahkan kamu yang mungkin sibuk dan pulang larut malam.
Mengutip dari thesprucepets.com pada Rabu (7/2/2024), berikut beberapa jenis pasir kotoran kucing yang memiliki ketahanan menyerap bau dan cairan berhari-hari.
Pasir silica gel
silica gel Foto: iStock
Silica gel adalah mineral alami yang diolah menjadi butiran yang mampu menyerap cairan. Silica gel bertekstur lembut sehingga tidak akan menyakiti kucing saat menginjaknya. Selain itu pasir silica gel juga bisa menahan bau kotoran dengan baik.
Untuk waktu penggantian pasir silica gel tergantung dengan jumlah kucing yang membuang kotoran di sana dan kelembapan ruangan sekitar. Biasanya untuk 1 kucing di suhu ruangan waktu penggantian pasirnya bisa dilakukan seminggu sekali. Tetapi apabila memiliki kucing banyak maka sebaiknya 2 atau 3 hari sekali. Kelebihan dari pasir silica gel ini adalah terdapat indikator warna pada setiap butirnya. Warna ini bertujuan untuk mengetahui kesehatan kucing dari warna kotoran cairnya.Pasir Zeolit
Pasir zeolit adalah salah satu jenis pasir kucing yang banyak digunakan di Indonesia Foto: via Zeodeo Store
Menurut imerys.com, pasir zeolit adalah mineral alami yang bagus menyaring, menyerap ion amonia, mengurangi bau, dan menjaga kebersihan di tempat kotoran hewan.
Zeolit terkenal sebagai pasir yang memiliki kemampuan penyerapannya seperti spons, namun ini tergantung dengan merek dari pasir tersebut. Sebab ada beberapa zeolit justru tidak begitu bagus menyerap kotoran terutama yang cair.
Namun, Zeolit bagus dalam mengurangi bau kotoran kucing menguar. Sebab Zeolit bisa menyerap ion amonia yang terkandung di dalam kotoran kucing.
Biasanya pasir zeolite memiliki 3 tipe yakni kelas 1, 2, dan 3. Lalu untuk pembersihannya, pasir zeolit bisa didaur ulang, dicuci dengan sabun, setelah kering bisa digunakan lagi. Namun, mencuci pasir zeolit tidak menjamin bau dari kotoran kucing tersebut hilang sepenuhnya. Sementara itu, kekurangan dari pasir zeolit ini adalah tidak menggumpal saat terkena kotoran berbentuk cairan.Pasir Tofu
Pasir Tofu salah satu jenis pasir kucing Foto: via Catoro Pets
Melansir dari thecatbutler.co pasir tofu adalah tempat pembuangan kotoran kucing yang terbuat dari bubur kedelai food grade yang tidak bisa dikonsumsi. Keuntungan memakai pasir tofu cukup banyak mulai dari tahan lama, mudah dibersihkan, dan menyerap bau.
Pasir tofu dapat menyerap kotoran hanya dalam dua detik. Tiap butirannya dibuat berdiameter 2 mm. Semakin cepat kotoran kucing menyerap cairan, semakin cepat bau tersebut dapat diredam.
Pasir tofu akan menggumpal saat terkena kotoran cair sehingga kamu dapat memisahkan pasir yang sudah terkena kotoran dengan yang bersih.Pasir Bentonite
Pasir Bentonite salah satu jenis pasir untuk kucing Foto: via portapet.de
Pasir Bentonite adalah alas kotoran kucing yang terbuat dari tanah liat natrium bentonit alami. Saat terkena kotoran atau cairan, pasir ini akan menggumpal dan menguarkan bau yang wangi untuk menutupi bau kotoran kucing. Bahkan beberapa produk menyediakan berbagai wangian untuk pasir bentonite.
(aqi/zlf)