Gagang pintu adalah pegangan yang mempermudah akses membuka dan menutup pintu. Kualitas gagang pintu perlu diperhatikan agar dapat digunakan dalam waktu yang lama dan tidak mudah berkarat meski ada perubahan suhu.
Setiap bentuk gagang pintu juga muncul dengan jenis bahan yang beragam. Dengan begitu konsumen dapat menyesuaikan biaya, keinginan, dengan jenis gagang pintu yang tersedia di pasaran.
Pemilihan bahan gagang pintu sebaiknya disesuaikan dengan lokasi penempatannya di interior atau eksterior (bagian luar rumah).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip dari thelockshop.com, pada Jumat (2/2/2024), berikut beberapa bahan gagang pintu beserta kelebihan dan kekurangannya yang bisa dijadikan bahan pertimbangan sebelum menggunakannya.
1. Kuningan
Penggunaan kuningan pada gagang pintu ternyata cocok untuk pintu di bagian dalam rumah. Selain kuat, kuningan juga dipercaya bisa membunuh kuman.
Sebab logam seperti kuningan, seng, tembaga, dan perak bersifat oligodinamik yakni kemampuan untuk menghambat atau mematikan mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan virus.
Kelebihan lainnya dari kuningan adalah tidak mudah berkarat dan warna kuningnya tidak mudah memudar.
Namun, gagang pintu dari kuningan memang sebaiknya digunakan di dalam ruangan karena perubahan suhu berpotensi meningkatkan korosi.
2. Stainless Steel
Bahan stainless steel cocok untuk digunakan di luar rumah. Sifat stainless steel tahan terhadap perubahan suhu, harga yang terjangkau, dan tahan karat. Hanya saja, kekurangan stainless steel hanya tersedia warna yang mengkilap karena bahan ini diletakkan sebagai lapisan terluar pegangan pintu.
3. Aluminium
Gagang pintu mengkilat bukan hanya berasal dari stainless steel, melainkan ada pula yang terbuat dari aluminium.
Sayangnya bahan aluminium ini lebih mahal karena ketahanannya dari korosi lebih baik dari stainless steel. Aluminium juga mudah dibersihkan dan cocok digunakan pada pintu luar ruangan atau tempat publik.
4. Kaca
Jarang ditemukan bukan berarti tidak pernah digunakan. Kaca juga bisa digunakan sebagai pegangan pintu. Namun memang, alasan kaca jarang digunakan adalah mudah dibobol.
Seperti sifat dasar kaca, bahan ini mudah pecah dan berbahaya karena memiliki serpihan yang tajam. Bahan ini tetap digunakan sebagai gagang pintu karena mengedepankan estetikanya. Selain itu, gagang pintu berbahan kaca juga mahal harganya karena dibuat dengan tangan satu per satu.
5. Kayu
Kayu adalah salah satu bahan gagang pintu yang lumayan banyak digunakan. Namun, lebih baik bahan jenis ini untuk bagian di dalam rumah.
Sebab kayu cepat lapuk apabila dihadapkan dengan perubahan suhu yang ekstrem, rawan dirusak rayap, dan mudah terbakar.
6. Plastik
Meski ringan, gagang pintu ada yang terbuat dari plastik. Lokasi yang tepat untuk memasang gagang pintu berbahan plastik bagian dalam rumah.
Bahan plastik berpotensi rusak apabila terkena api dan panas, selain itu saat terkena hantaman benda keras dan tajam, permukaannya pun dapat rusak.
7. MDF
MDF (Medium Density Fibreboard) adalah kumpulan serpihan kayu yang dipadatkan. Bahan jenis ini cukup ringan dan bisa menjadi alternatif pengganti kayu.
Namun, sama seperti kayu bahan ini lebih baik digunakan di dalam rumah sebab berpotensi rusak saat lembab.
(zlf/zlf)