Lilin masih digunakan sebagai pengganti penerangan saat mati lampu. Selain karena harganya yang murah, jangkauan pencahayaannya pun cukup untuk menerangi satu ruangan.
Namun, perlu diingat lilin merupakan benda yang mudah terbakar. Sumbu yang sudah dibakar saja masih bisa menghidupkan api. Sehingga lilin perlu diletakkan dalam kondisi tidak lagi panas dan berada tempat yang aman.
Mengutip dari jenkinsrestorations.com, berikut tips untuk menyimpan lilin agar tidak menyebabkan kebakaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Pastikan Sumbu Lilin Sudah Padam
Sebelum disimpan, pastikan sumbu lilin sudah tidak ada nyala api, tidak ada sisa lilin yang meleleh, dan tidak berasap. Jika memakai lilin batang, rasakan apakah lilin masih panas atau tidak. Apabila menggunakan lilin jar, pegang sisi samping kaca. Simpan saat sudah tidak panas.
2. Simpan Lilin di Tempat yang Tahan Panas
Lilin aman jika diletakkan di tempat yang kering, tahan panas, dan kedap udara seperti wadah kaca. Penggunaan wadah kaca membuat nyala api tidak menjalar ke benda lain.
3. Beri Jarak pada Tutup Lilin 10 cm
Apabila menggunakan lilin berbentuk jar kaca, atur jarak antara sumbu dan penutupnya 10 cm untuk menghindari tersulut api.
4. Jauhkan dari Jangkauan Anak-Anak
Selain diletakkan di tempat yang aman, wadah lilin harus jauh dari jangkauan anak-anak. Ditakutkan mereka tidak mengerti fungsi benda tersebut dan tidak sengaja menggunakannya saat bermain.
5. Rutin Lakukan Sortir
Jika rumah jarang mengalami pemadaman lampu, lilin tetap harus diperiksa kondisinya. Apabila sudah tidak layak digunakan sebaiknya disingkirkan.
Cara membuang lilin yaitu memasukkan ke tabung logam yang tertutup rapat, bukan dibuang begitu saja ke tempat sampah.
Untuk lilin baru, sebelum digunakan sebaiknya sumbunya dipotong dan sisakan 1/4 inci. Hal ini memastikan nyala api tidak membakar banyak sumbu di dalamnya sehingga lilin dapat digunakan lebih lama. Sumbu yang terlalu panjang juga berpotensi mudah tersulut api.
(dna/dna)