Program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dibuat untuk mempermudah orang dalam membeli rumah impian. Sayangnya, beberapa orang tak jarang kesulitan mendapatkan KPR dari bank konvensional.
Di sisi lain, ada skema KPR In House yang bisa menjadi solusi alternatif bagi calon pembeli yang menghadapi kesulitan mendapatkan KPR dari bank konvensional. Konsep KPR In House menghadirkan fasilitas pembiayaan langsung dari pengembang perumahan tanpa melibatkan bank atau lembaga keuangan lainnya.
Agar lebih memahami sistem KPR In House, yuk simak pembahasannya di bawah ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu KPR In House?
Melansir Brighton, Rabu (31/1/2024), KPR In House merupakan sistem pembelian rumah dengan skema cicilan yang dilakukan secara langsung antara calon pembeli dan pihak developer atau pengembang perumahan tanpa melibatkan pihak bank atau lembaga keuangan lainnya.
Dalam hal ini, pengembang memberikan opsi kredit kepada calon pembeli yang ingin membeli rumah. Dengan begitu, pembayaran cicilan dilakukan langsung kepada pengembang setiap bulan dalam rentang waktu yang sudah disepakati bersama. Tidak adanya pihak ketiga dalam sistem ini membuatnya disebut sebagai KPR In House.
Lebih jauh, perbedaan lainnya antara KPR konvensional dan KPR In House terletak pada jangka waktu dan biaya.
Jangka waktu KPR konvensional umumnya sangat panjang, mulai dari 5 hingga 30 tahun. Hal ini berbeda dengan KPR In House yang memiliki jangka waktu lebih pendek, yaitu maksimal 5 tahun atau 60 kali cicilan saja. Alhasil, besaran biaya cicilan setiap bulan yang harus dibayarkan juga lebih besar karena jangka waktu cicilan yang lebih pendek.
Meski demikian, jika dibandingkan, total biaya yang dikeluarkan untuk KPR In House jauh lebih ringan dibandingkan KPR konvensional, lho!
Hal ini karena KPR In House tidak memiliki bunga sehingga biaya cicilan yang dibayarkan hanya berasal dari harga rumah dibagi tenor pembayaran. Inilah yang membuat sebagian orang lebih tertarik dengan KPR In House dibandingkan KPR konvensional.
Kelebihan KPR In House
Agar lebih mengenal sistem KPR In House, berikut penjelasan mengenai kelebihan KPR In House yang harus kamu ketahui.
1. Tenor Lebih Singkat
Seperti yang sudah dijelaskan, KPR In House memiliki tenor maksimal 5 tahun atau 60 kali cicilan. Hal ini memungkinkan pelunasan lebih cepat dan mengurangi beban keuangan jangka panjang.
2. Tanpa Uang Muka atau DP
Kelebihan KPR In House berikutnya adalah tidak memerlukan uang muka atau DP, seperti KPR konvensional. Kamu cukup membayar Booking Fee sebagai tanda keseriusan dan komitmen kepada pihak pengembang. Besaran Booking Fee ini akan tergantung pada kebijakan pihak pengembang dan biasanya bisa diangsur dalam tempo 10 hingag 20 kali bayar.
3. Tanpa Bunga
KPR In House tidak melibatkan bunga bank sehingga cicilan hanya mencakup harga rumah dibagi tenor pembayaran.
4. Proses Pengajuan Cepat dan Mudah
Proses pengajuan lebih sederhana dan cepat dibandingkan KPR konvensional. Kok bisa? Hal ini karena KPR In House tidak melibatkan pihak ketiga, yaitu bank, melainkan langsung kepada pihak pengembang. Di KPR In House, rumah juga akan diserahterimakan jika pelunasan sudah mencapai lebih dari 80% atau tergantung kebijakan setiap pengembang.
5. Tanpa Biaya-Biaya Pengajuan
Terakhir, KPR In House tidak ada biaya-biaya pengajuan, seperti biaya provisi, baya iadministrasi, biaya akad kredit, atau biaya-biaya pengajuan lainnya yang biasa dikenakan pada KPR konvensional. Dengan begitu, kamu akan lebih hemat dari segi biaya.
Kekurangan KPR In House
Tak lengkap jika hanya membahas kelebihannya saja, berikut beberapa kekurangan KPR In House yang harus kamu ketahui.
1. Kredibilitas Tergantung pada Pengembang
Pada KPR In House, kepercayaan terhadap properti sepenuhnya tergantung pada kredibilitas pengembang.
Pada beberapa kasus, unit yang diterima ternyata tak sesuai penawaran, proses pembangunan yang molor dan melebihi batas waktu, SHM tidak segera diberikan, dan sejenisnya. Sebagai pembeli, kamu tentu saja akan merugi jika sampai hal ini terjadi.
Oleh karena itu, kamu harus memilih pengembang yang terpercaya untuk menghindari risiko kerugian.
2. Butuh Dana Besar untuk Melunasi Cicilan
Meskipun tenor lebih singkat, jumlah angsuran bulanan KPR In House bisa lebih besar. Oleh karena itu, kamu harus memiliki kesiapan keuangan yang lebih besar.
Sebagai contoh, jumlah angsuran KPR In House 5 tahun untuk rumah Rp 500 juta tentu lebih besar dibandingkan jumlah angsuran bulanan KPR konvensional untuk rumah dengan nilai sama. Keuntungannya, jika ditotal jumlah biaya untuk KPR In House lebih sedikit dibandingkan KPR Konvensional karena tidak memiliki bunga layaknya bunga bank.
Demikianlah penjelasan mengenai pengertian, kelebihan, dan kekurangan KPR In House. Semoga informasi ini bermanfaat untuk memahami lebih dalam mengenai KPR In House.
Buat detikers yang punya permasalahan seputar rumah, tanah atau properti lain. Baik itu berkaitan dengan hukum, konstruksi, pembiayaan dan lainnya, tim detikProperti bisa bantu cari solusinya. Kirim pertanyaan Kamu via email ke tanya@detikproperti.com dengan subject 'Tanya detikProperti', nanti pertanyaan akan dijawab oleh pakar.
(dna/dna)