Tandon atau toren air biasa dijadikan sebagai tempat penampungan air untuk di rumah-rumah. Sebagai wadah penyimpanan air, tentunya kebersihan tangki ini mesti diperhatikan.
Seiring berjalannya waktu, partikel-partikel yang dibawa air seperti pasir atau lumpur bisa mengendap dan menumpuk di dasar tangki. Tak jarang juga, lumut dapat tumbuh di sisi dalam toren. Apabila dibiarkan, hal ini akan mempengaruhi kualitas air yang ditampung.
Terlebih jika air di dalamnya digunakan untuk keperluan sehari-hari, seperti minum, memasak, atau mencuci. Pasokan air di tandon harus benar bersih dan berkualitas baik, bukan?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini agar air yang dipakai tergolong layak serta tidak memicu masalah kesehatan. Lantas, baiknya seberapa sering menguras toren air?
Penyebab Toren Air Kotor
Tak jarang sebagian orang menguras tangki ketika keran air mampet atau saat air yang keluar keruh. Padahal, hal itu menandakan kalau tandon air sudah kotor sehingga kotoran terbawa dan menyumbat pipa yang terhubung ke keran.
Namun, apa yang menyebabkan toren air menjadi kotor? Mengutip laman smartwateronline.com, sumber asal air dapat menjadi faktor bersih tidaknya air di tandon. Jika air diambil dari galian sumur di tanah contohnya, kemungkinan lumpur bisa ada. Tapi balik lagi, setiap wilayah memiliki kualitas air tanah yang berbeda-beda.
Selain itu, partikel yang terkandung di air seperti lumpur dan pasir jika terbawa dan masuk ke tandon juga dapat mengotori tampungan air. Lama-lama, partikel-partikel ini pun bisa mengendap di dasar tangki.
Toren air yang kotor bisa pula disebabkan oleh pertumbuhan lumut. Lumut berkembang dengan cepat jika tandon air terkena langsung paparan sinar matahari.
Bukan cuma itu, air keruh yang tertampung di tangki dan udara lembap di dalamnya dapat juga mempercepat pertumbuhan lumut di dalam toren.
Seberapa Sering Membersihkan Toren Air?
Menguras tandon seharusnya tidak menunggu sampai tangki dipenuhi kotoran dan air menjadi keruh. Toren sebaiknya rutin dibersihkan bahkan sebelum hal-hal seperti keran mampet muncul.
Melalui Instagram @kemenpupr, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyebutkan kalau tangki air setidaknya dikuras 6 bulan sekali. Ini supaya menghindari lumpur atau kotoran lain mengendap di dasar toren dan mencegah pertumbuhan lumut.
Namun, jika kotoran menumpuk dan lumut muncul dengan cepat maka toren air dapat dibersihkan lebih sering, sekitar 3-4 bulan sekali.
Selain itu, tingkat kebersihan sumber air juga bisa mempengaruhi kebersihan tandon air. Seperti halnya, kualitas air di Jabodetabek mungkin berbeda dengan air di daerah lain.
Pemilik Jasa Kuras Toren kurastoren.com, Suratman, menyarankan agar toren air di wilayah Jabodetabek dikuras setidaknya 1-2 kali dalam setahun.
"Untuk daerah Jabodetabek, itu minimal setahun sekali. Satu sampai dua kali lah," ungkap Suratman kepada detikcom.
Nah, sekarang kamu sudah tahu kan seberapa sering toren air perlu dikuras. Jadi, jangan lupa bersihkan tandon air secara teratur, ya!
(fds/fds)