Nggak Perlu Ganti, Begini Cara Perbaiki Lantai Keramik Pecah

Nggak Perlu Ganti, Begini Cara Perbaiki Lantai Keramik Pecah

Almadinah Putri Brilian - detikProperti
Senin, 04 Des 2023 17:31 WIB
ilustrasi lantai retak/cottonbro studio via pexels
Foto: cottonbro studio via pexels
Jakarta -

Lantai keramik retak merupakan salah satu permasalahan di rumah. Hal ini tentunya bisa mengganggu kenyamanan penghuni rumah.

Ternyata, lantai keramik retak terjadi bukan tanpa sebab. Ada beberapa penyebab yang membuat lantai keramik retak di rumah, salah satunya karena faktor lingkungan. Contohnya seperti penutupan bangunan akibat masalah geologis atau dampak dari benda keras yang menyebabkan getaran dinding dan membuat keramik retak.

Tak hanya itu, masih ada beberapa penyebab lain retaknya lantai keramik. Dilansir dari Mulia Ceramics, Senin (4/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebab Lantai Keramik Retak

1. Terlalu Dekat dengan Sumber Panas

Keramik yang posisinya terlalu dekat dengan pemanas air atau alat pemanas lainnya kerap mengalami perubahan suhu yang bisa menyebabkan keretakan. Maka dari itu, kamu perlu berhati-hati dalam mempertimbangkan posisi lantai keramik yang terlalu dekat dengan sumber panas.

2. Permukaan di Bawah Keramik Belum Kering

Beton yang baru dituangkan memiliki banyak kadar air di dalamnya. Saat beton mengering, airnya menguap, dan beton tersebut menyusut. Proses dinamis ini membantu partikel dan agregat dalam beton saling mengikat erat.

ADVERTISEMENT

Akan tetapi, proses ini juga memiliki efek samping berupa keramik yang dipasang sebelum beton benar-benar kering dapat mengalami tekanan atau retakan. Jika kamu memiliki rumah baru dengan keramik yang retak, terutama retak halus, ada kemungkinan besar bahwa betonnya belum cukup kering.

3. Komposisi Campuran Semen Kurang Tepat

Penggunaan semen atau mortar dengan kadar yang salah atau campuran semen dan pasir tidak tepat bisa mengakibatkan campuran semen yang terlalu pekat. Hal ini berpotensi menyebabkan retak pada keramik.

4. Kurang Lama Merendam Keramik

Ada beberapa keramik yang perlu direndam sebelum dipasang. Jika tidak, keramik bisa menyerap terlalu banyak air dari adukan semen saat dipasang, yang bisa menyebabkan retak atau bahkan keramik lepas.

Namun, beberapa keramik modern tidak memerlukan perendaman. Disarankan untuk membaca panduan merek atau berkonsultasi dengan ahli konstruksi sebelum memasangnya.

5. Sambungan Pemasangan Keramik

Pada dasarnya, keramik dan lantai di bawahnya akan menyusut dan mengembang seiring perubahan suhu. Jika tidak ada sambungan yang memadai, lantai bisa tertekan atau terdorong dan akhirnya keramik akan retak. Retakan ini biasanya sedikit dan kecil.

6. Keramik Tertimpa Benda Tumpul

Jika ada retakan di satu tempat dan hanya melibatkan satu ubin, kemungkinan besar disebabkan oleh benda tumpul yang mengenai ubin tersebut. Terkadang, kamu akan melihat ubin tersebut memiliki bagian yang pecah akibat benda yang mengenainya.

Sebagai contoh di dapur, di mana seringkali terdapat benda berat seperti kaleng, panci, atau wajan yang terjatuh, keramik sering kali retak atau pecah. Lantai keramik di dekat pintu juga sering mengalami keretakan akibat dampak saat pintu dibuka atau ditutup berulang kali. Secara umum, jenis keretakan seperti ini biasanya ditemukan di dekat pinggiran lantai, bukan di bagian tengahnya.

7. Kesalahan saat Memotong Keramik secara Manual

Pada saat pemotongan, tukang bangunan bisa membuat kesalahan yang tidak terlihat yang bias menyebabkan retakan tersembunyi. Retakan ini mungkin tidak terlihat pada awalnya, tetapi seiring waktu, suhu, dan tekanan bisa membuatnya terlihat. Untuk keramik tertentu, seperti yang berbahan batu mikrokristalin, diperlukan mesin potong khusus.

Cara Mengatasi Keramik Retak

1. Bersihkan Retakan

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membersihkan ubin beserta area sekitarnya secara menyeluruh. Dengan menciptakan permukaan yang bersih, epoxy akan lebih mudah menempel pada lantai, sehingga perbaikan akan tampak lebih rapi.

Gunakan lap kain atau sikat untuk membersihkan. Kemudian, pastikan area tersebut benar-benar kering sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya.


2. Isi Celah Retakan

Setelah membuat campuran epoxy atau glasir, saatnya memperbaiki ubin yang retak. Gunakan tusuk gigi atau alat kecil untuk mengoleskan epoxy langsung ke dalam retakan. Semakin kecil alatnya, semakin presisi Anda bisa menempatkan epoxy.

Sebarkan lapisan tipis epoxy di sepanjang retakan pada ubin dan oleskan juga di sekitarnya. Setelah itu, biarkan selama hingga 15 menit agar epoxy mengering sepenuhnya.

Namun, bila rusaknya terlanjur parah dan tak bisa diperbaiki, maka lantai keramik mau tidak mau harus diganti.

3. Ganti Keramik

Jika retakan terlalu besar atau perbaikan tidak memberikan hasil yang memuaskan, kamu mungkin perlu mengganti keramik yang retak. Hal ini bisa menjadi pilihan terbaik untuk memastikan lantai kamu tetap rapi dan estetis.

Itulah penyebab dan cara mengatasi lantai keramik yang retak. Semoga bermanfaat!

Buat detikers yang punya permasalahan seputar rumah, tanah atau properti lain. Baik itu berkaitan dengan hukum, konstruksi, pembiayaan dan lainnya, tim detikProperti bisa bantu cari solusinya. Kirim pertanyaan Kamu via email ke tanya@detikproperti.com dengan subject 'Tanya detikProperti', nanti pertanyaan akan dijawab oleh pakar.




(abr/zlf)
Panduan Properti
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikProperti
Home Improvement
Home Improvement
Tips dan trik hunian lebih nyaman dan makin betah di rumah maupun apartemen. Dapatkan beragam informasi desain arsitektur dan interior hingga panduan renovasi.

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads