Mengenal Perbedaan Semen, Beton, dan Mortar

Mengenal Perbedaan Semen, Beton, dan Mortar

Cri Tanjoeng - detikProperti
Kamis, 23 Nov 2023 07:41 WIB
Anggaran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk kredit pemilikan rumah (KPR) tahun ini telah terserap sebanyak Rp 3,2 triliun dari Rp 3,6 triliun.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Bahan bangunan adalah pengikat yang untuk memperkuat pondasi bangunan dan bahan bangunan material seperti batu bata. Bahan bangunan ini memiliki banyak variasi yang dimulai dari semen hingga bahan lain yang dapat ditambahkan untuk campuran sehingga berkembang menjadi bahan bangunan lainnya yakni diantaranya beton dan semen mortar.

Dikutip dari Toyo Mortar, Rabu (22/11/2023), Bahan bangunan yang bervariasi ini memiliki perbedaan dilihat dari campuran dan proporsi bentuk untuk menghasilkan massa sebagai pengikat. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ini adalah perbedaan antara semen, beton, dan mortar.

Semen

Semen merupakan sebuah campuran yang terikat dan bertujuan untuk menahan bahan-bahan lain bersama sebab semen tidak bisa bekerja sendirian. Kamu juga perlu membutuhkan bahan lain untuk menjadi sebuah campuran, yakni batu kapur, kalsium, silikon, besi dan aluminium. Ini yang akan menentukan hasil akhir dan setidaknya perlu dipanaskan dalam kiln besar sekitar 2,700 Β° F (1,482 Β° C) untuk menghasilkan produk yang dikenal sebagai klinker.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Klinker memiliki bentuk seperti kelereng dan digiling sampai menjadi bubuk. Kemudian bubuk tersebut ditambahkan dengan gipsum untuk menghasilkan tepung abu-abu yang disebut dengan semen. Ketika semen dicampurkan dengan air, terdapat reaksi kimia yang mengubahnya menjadi mengeras. Ada berbagai jenis semen yang diproduksi, tetapi umumnya semen yang paling sering digunakan adalah semen Portland

Beton

Beton adalah campuran dari semen dan air beserta dengan bahan agregat. Yang membedakan semen dengan beton ada pada bahan agregat, yakni pasir atau kerikil. Setidaknya semen yang dipakai pada massa beton memiliki total bentuk sekitar 10-15 persen tetapi proporsi ini bervariasi tergantung jenis beton yang dibuat.

ADVERTISEMENT

Agregat ini membentuk sekitar lebih dari 60-80 persen campuran beton tergantung dalam beberapa kasus. Agregat berperan pada massa beton dan ditahan dengan reaksi aktif dari air dan semen. Proporsi dalam campuran agregat, semen dan air ini akan menentukan hasil pengerasan beton tersebut tergantung pada kekuatan, ketahanan dalam pembekuan dan pencairan, kemampuan kerja serta waktu.

Rasio air dan semen yang rendah akan menghasilkan campuran yang lebih tipis, sehingga ini akan sulit dipakai sebagai elemen pengikat. Agar beton berperan menjadi struktural yang dapat menahan proyek struktural, beton sering diperkuat dengan rebar baja karena tanah di bawahnya mengendap. Rebar baja ini lebih baik digunakan pada untuk mendukung balok, dinding, dan pondasi bangunan lainnya.

Semen Mortar

Mortar dipakai sebagai penyimpan bahan bangunan batu bata atau batu bersama yang merupakan kombinasi campuran dari semen tebal, air dan pasir. Air ini dipakai untuk menahan campuran serta menghidrasi semen.

Dibanding beton, rasio air pada semen lebih tinggi agar elemen pengikatnya terbentuk. Substansi yang dipakai lebih tebal dan ideal sebagai perekat bahan bangunan seperti batu bata.

(dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads