Jasa cuci baju atau laundry merupakan jasa yang banyak digunakan oleh orang saat ini. Minimnya waktu untuk mencuci baju sendiri atau ketiadaan mesin cuci di rumah menjadi alasan mengapa banyak orang menggunakan jasa ini.
Salah satu metode cuci yang ditawarkan biasanya adalah jasa cuci kering atau dry laundry. Kamu mungkin pernah menggunakan jasa ini. Salah satu keuntungan besar dari mengandalkan jasa laundry kering adalah tidak perlu memikirkan bagaimana pakaian dibersihkan.
Namun, bagaimana sebenarnya proses dry cleaning berlangsung dan kapan sebaiknya kamu memilihnya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Dry Cleaning?
Pada dasarnya, laundry konvensional menggunakan kombinasi sabun, air, dan tindakan mekanis untuk membersihkan pakaian dan barang rumah tangga, seperti seprai dan handuk. Sebaliknya, dry cleaning mengandalkan pelarut yang bukan air untuk membersihkan.
Melansir Better Homes & Gardens, Selasa (21/11/2023), dry cleaning diartikan sebagai pembersihan kain dengan pelarut organik yang tidak bersifat akuatik atau larut dalam air secara substansial.
Sejarah Dry Cleaning
Tahu nggak jika dry cleaning diperkirakan sudah ditemukan sejak tahun 1825?
Menurut National Library of Medicine, Federasi Pencucian dan Pembersihan Prancis memberikan laporan tentang seorang pelayan di rumah tangga Jean-Baptiste Jolly di Paris pada tahun 1825 yang menumpahkan isi lampu ke atas taplak meja yang kotor.
Saat taplak meja itu kering, noda-noda tersebut menghilang. Penggunaan cairan organik yang mudah menguap untuk membersihkan kain kemudian dikenal dengan sebutan 'pembersihan Prancis' di Skotlandia dan 'pembersihan kimia' di Jerman. Pada akhirnya, proses semacam itu disebut 'dry cleaning' karena tidak melibatkan penggunaan air.
Pada awalnya, pelarut berbasis minyak yang mudah terbakar, seperti kerosin dan bensin, terbukti berbahaya. Ini memunculkan pelarut berbasis non-minyak untuk digunakan dalam dry cleaning.
Salah satu pelarut tersebut adalah perchloroethylene (perc) yang sudah banyak digunakan sejak tahun 1930-an. Namun, perc bersifat karsinogenik dan beracun bagi lingkungan yang bisa menyebabkan pencemaran tanah dan air tanah ketika tumpah..
Meskipun perc masih banyak digunakan dalam dry cleaning, pelarut dan metode pembersihan alternatif sudah dikembangkan untuk menggantikannya dengan opsi yang lebih aman. Biasanya disebut sebagai dry cleaning hijau, pelarut modern ini termasuk petroleum sintetis, siloksana, dan karbondioksida cair.
Cara Kerja Dry Cleaning
Melansir Better Homes & Gardens, Selasa (21/11/2023), berikut cara kerja dry cleaning yang secara umum dilakukan dalam lima langkah.
Langkah 1: Penandaan Pakaian
Hal pertama yang terjadi saat pakaian dititipkan untuk dry cleaning adalah pemberian nomor unik. Tag pakaian memastikan bahwa dry cleaner bisa melacak milik pelanggan sehingga kamu mendapatkan kembali barangmu, bukan milik orang lain!
Langkah 2: Penilaian
Setelah ditandai, dilakukan inspeksi visual dan penilaian. Noda-noda pada pakaian ditandai, lalu kancing dan aksesorisnya ditutup untuk mencegah kerusakan akibat cairan pembersih. Dalam beberapa kasus, kancing dan aksesoris bisa dilepas sebelum dry cleaning dan dipasang kembali setelah proses selesai.
Langkah 3: Pakaian Ditempatkan di Mesin Dry Cleaning
Mesin dry cleaning mirip dengan mesin cuci rumahan biasa dan fungsinya pun serupa. Hanya saja kita tidak perlu memasukkan air untuk mencuci di mesin dry cleaning. Pakaian dan barang lainnya ditempatkan di dalam drum mesin, lalu pelarut dipompa masuk saat drum mengaduk barang untuk menghasilkan tindakan pembersihan mekanis.
Langkah 4: Inspeksi
Setelah siklus dry cleaning selesai, pakaian diambil dari mesin dry cleaning dan diinspeksi. Jika ada noda yang masih ada, pakaian bisa dimasukkan kembali ke dalam siklus dry cleaning kedua. Aksesoris dan kancing pakaian diinspeksi untuk melihat apakah ada kerusakan. Sementara itu, jika aksesoris dan kancing sebelumnya dilepas bisa dipasang kembali ke pakaian.
Langkah 5: Sentuhan Akhir
Jika perlu, pakaian disetrika dan dilipat untuk menghilangkan kerutan. Langkah ini eringkali menggunakan mesin yang disebut form finisher. Form finisher memberikan hasil yang halus sehingga pakaian menjadi rapi.
Selanjutnya, inspeksi akhir dilakukan sebelum pakaian dilapisi plastik dan dikembalikan kepada pemiliknya.
Kapan Harus Menggunakan Jasa Dry Cleaning?
Banyak pakaian yang diberi label "hanya dry clean" sebenarnya bisa dicuci tangan atau mesin. Untuk menentukan apakah sebuah pakaian bisa dicuci tangan atau mesin, periksa informasi konten kain pada label perawatannya.
Katun, linen, polyester, nylon, dan spandex hampir selalu bisa dicuci mesin. Hindari penggunaan air panas dan pengeringan dengan panas tinggi saat mencuci katun dan linen yang rentan menyusut. Sementara itu, nylon yang cenderung statis sebaiknya dikeringkan manual. Spandex sebaiknya tidak dicuci dengan pemutih klorin.
Wol, sutra, rayon, dan viscose tidak bereaksi baik terhadap pembersihan basah, terutama pencucian mesin. Wol bisa menyusut atau kusut jika terpapar panas dan dicuci dengan mesin.
Metode cuci dengan tangan cocok untuk item wol yang ringan. Meski begitu, pakaian wol yang tebal, seperti mantel harus dibersihkan secara profesional. Kerusakan akibat air dan penyusutan umum terjadi pada kain sutra, rayon, dan viscose sehingga dry cleaning biasanya direkomendasikan untuk kain-kain tersebut.
Selain itu, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, termasuk bahan pakaian, nilai, dan maknanya bagimu. Item yang terbuat dari bahan campuran, hiasan, suede, kulit, dan trim vinyl semuanya sebaiknya dipercayakan kepada profesional. Begitu juga dengan item bernilai tinggi atau warisan berharga dengan noda tertentu harus selalu dibawa ke profesional.
Demikianlah rahasia di balik dry cleaning, dari sejarahnya hingga prosesnya yang canggih. Dengan pemahaman ini, kamu bisa membuat keputusan yang lebih cerdas tentang kapan sebaiknya menggunakan dry cleaning untuk menjaga pakaian tetap bersih dan terawat dengan baik. Semoga bermanfaat!
Buat detikers yang punya permasalahan seputar rumah, tanah atau properti lain. Baik itu berkaitan dengan hukum, konstruksi, pembiayaan dan lainnya, tim detikProperti bisa bantu cari solusinya. Kirim pertanyaan Kamu via email ke tanya@detikproperti.com dengan subject 'Tanya detikProperti', nanti pertanyaan akan dijawab oleh pakar.
(dna/dna)