Ruang tamu merupakan salah satu ruang yang kerap dijumpai pada sebuah rumah. Namun, perlahan-lahan ruangan ini mulai jarang ada di rumah, terutama rumah minimalis.
Hal itu terjadi bukan tanpa alasan. Menurut Arsitek dari Ohara Architect, Ogie Hartantyo, hal tersebut terjadi karena adanya perubahan aktivitas dan kebutuhan manusia.
"Seiring berjalannya waktu, aktivitas manusia berubah, kebutuhannya juga berubah. Maka, berdasarkan teori dasar arsitektur, ruang-ruang yang ada pada rumah tinggal ikut berubah. Sebab, ruang diciptakan untuk mewadahi aktivitas manusia," kata Ogie kepada detikcom, ditulis Selasa (14/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika diamati, rumah-rumah di perkotaan, misalnya rumah tipe 36, 45, bahkan 50 sudah 'menghilangkan' ruang tamu, hanya ada ruang keluarga, dapur serta kamar tidur. Namun, hal itu berbeda dengan rumah-rumah di daerah yang masih ada ruang tamu.
Ia menjelaskan, hal itu terjadi karena adanya kecenderungan semakin modern zaman, huniannya semakin compact. Selain itu, mahalnya harga properti juga menjadi alasan untuk memangkas ruang tamu.
Mahalnya harga properti menyebabkan rumah yang bisa dibeli atau dibangun menjadi semakin kecil sehingga pemiliknya perlu membuat ruang-ruang sesuai kebutuhan dan luas bangunan. Terlebih lagi, fungsi-fungsi ruang untuk bertemu kini bisa digantikan di tempat umum, contohnya kafe.
"Habit-nya juga beda. Orang-orang di kota-kota besar tidak terlalu sering bertamu seperti di daerah karena di kota banyak ruang-ruang publik, baik yang gratis ataupun komersil. Jadi mereka lebih senang ketemu di kafe, di mal, taman, atau tempat lainnya," jelasnya.
Di sisi lain, Ogie menilai 'menghilangkan' bagian ruang tamu bukan lah hal yang saklek. Adanya ruang tamu di rumah disesuaikan dengan kebutuhan dan aktivitas penghuni rumah itu sendiri.
"Kalau pertanyaannya (ruang tamu) diperlukan atau tidak, balik lagi aktivitas penghuni (rumahnya) gimana," ujarnya.
Ogie menuturkan, saat ini tak hanya ruang tamu saja yang fungsi ruangannya bisa digantikan, contohnya seperti ruang untuk mencuci pakaian. Hal itu karena saat ini sudah banyak tempat laundry di sekitar permukiman rumah.
"Nggak ruang tamu aja sebetulnya, ruang kerja misalnya atau ruang cuci bisa di-replace karena laundry makin banyak dan ruang-ruang lainnya," pungkasnya.
(abr/abr)