Tips Jadi Agen Properti Pemula Ala 'Ratu Pondok Indah'

Almadinah Putri Brilian - detikProperti
Sabtu, 11 Nov 2023 18:01 WIB
Foto: iStock
Jakarta -

Menjadi agen properti merupakan salah satu bidang pekerjaan yang bisa kamu lakukan. Apalagi jika kamu memang suka senang bepergian untuk survei lokasi dan bernegosiasi.

Akan tetapi, menjadi agen properti tentunya ada tantangannya tersendiri. Misalnya, rumah yang kamu pasarkan belum laku terjual tentunya kamu harus mencari cara lain agar calon pembeli tertarik untuk membeli rumah yang dipasarkan.

Nah, sebelum berbicara lebih lanjut terkait agen properti, ada baiknya mengetahui apa itu agen properti terlebih dahulu.

Pengertian Agen Properti

Agen properti merupakan pihak perantara yang menjembatani penjual properti dengan calon pembeli. Dengan menggunakan jasa agen properti, diharapkan proses sewa maupun jual beli properti bisa lancar dan mudah.

Dalam kegiatannya, agen properti dibagi menjadi 2 yaitu agen properti independen atau perorangan dan agen properti yang berada di bawah naungan perusahaan. Adapun, perusahaan yang menjadi perantara perdagangan properti ini diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 51/M-DAG/PER/7/2017 tentang Perusahaan Perantara Perdagangan Properti.

Tugas Agen Properti

Selain menjadi perantara antara penjual dan pembeli properti, masih ada tugas-tugas lainnya. Dilansir dari Cermati, berikut ini tugas dari agen properti:
- Memberikan panduan kepada penjual dan pembeli selama kelangsungan proses transaksi,

- Gencar mempromosikan properti lewat layanan listing di Portal properti,iklan, serta open house,

- Mengelola semua dokumen yang dibutuhkan seperti surat perjanjian jual beli atau sewa, dan juga daftar kontak,

- Menampilkan daftar properti yang dipasarkan kepada pihak calon pembeli,

- Menginformasikan update harga dan kondisi terkini properti kepada klien,

- Membuat daftar properti yang tepat berdasarkan kebutuhan serta kisaran harganya untuk pembeli,

- Memberikan solusi hingga saran agar penawaran bisa menarik pembeli serta menarik klien potensial untuk menyewakan, membeli hingga menjual propertinya,

- Membandingkan jenis properti yang sama di suatu wilayah dan menentukan harga yang tepat dan bersaing.

Tips Jadi Agen Properti untuk Pemula

Nah, bagi kamu yang ingin menjadi agen properti bisa simak beberapa tips berikut ini.

1. Buat Listing Properti

Board of Commissioner Xavier Marks Indonesia, Lisa Kuntjoro menyebutkan, langkah awal untuk menjadi agen properti pemula adalah memiliki listing-an properti. Perempuan yang kerap dijuluki sebagai 'Ratu Pondok Indah' ini menyebutkan, jangan hanya menggunakan listing punya teman, tetapi harus memilikinya sendiri.

Ratu Pondok Indah' (Kedua dari Kanan)/Almadinah Putri Brilian-detikcom" title="Lisa Kuntjoro 'Ratu Pondok Indah' (Kedua dari Kanan)/Almadinah Putri Brilian-detikcom" class="p_img_zoomin" />Lisa Kuntjoro 'Ratu Pondok Indah' (Kedua dari Kanan)/Almadinah Putri Brilian-detikcom Foto: Lisa Kuntjoro 'Ratu Pondok Indah' (Kedua dari Kanan)/Almadinah Putri Brilian-detikcom

"Langkah awal yang kita pegang adalah kita harus mempunyai listing. Listing itu properti yang mau kita jual. Itu pemula. Karena dia tidak bisa mengandalkan temannya punya barang atau listing, nggak boleh mengandalkan itu," tuturnya kepada detikcom, Sabtu (11/11/2023).

2. Punya Target Sendiri

Hal ini karena agen properti tidak memiliki gaji. Mereka mendapatkan pendapatan dari hasil komisi yang diberikan oleh pengguna jasa. Jadi, semakin banyak properti terjual maka semakin bagus pendapatannya.

"Harus punya target sendiri karena kita ini, semua agent itu kerja di situ tidak ada gaji, kita semua berdasarkan komisi. Kecuali dia in house, in house itu seperti karyawan yang ditugaskan untuk memasarkan (properti), beda dengan agen properti," ungkapnya.

Lisa sedikit bercerita, dirinya sudah lama berkecimpung di dunia agen properti. Ia telah menjadi agen properti sejak 1991. Adapun, lokasi properti yang ia perjual-belikan adalah Pondok Indah, Jakarta Selatan. Dirinya lebih fokus di penjualan rumah kedua atau secondary market. Ketika awal menjadi agen properti, dalam sebulan ia memiliki target setidaknya menjual 2-3 rumah. Hal ini juga terbantu karena dulu belum banyak agen properti.

"Kalau bisa ya agen itu, kalau lihat di primary (rumah baru) mungkin bisa ya sebulan 10 (rumah), kalau ini kan bicara aku yang secondary. Kalau primary ya bisa saja sebulan 10 rumah," ungkapnya.

"Jadi nggak bisa di ini (disamakan), masing-masing punya target sendiri," tambahnya.

Menurutnya, bagi agen pemula yang fokus menjual rumah second, dapat menjual satu rumah dalam sebulan sudah cukup bagus. Akan tetapi, kembali lagi pasaran rumah tersebut seperti apa. Semakin tinggi 'kelas' rumah yang dijual atau rumah premium, peminatnya akan semakin sedikit.

"Umpamanya kita main di pasar premium, sebulan jual satu (rumah) sudah bagus banget. Kalau kita main di kelas standard, sebulan (jual) lima (rumah) umpamanya. Atau kita mau jual rumah Rp 1-2 M itu bisa cepat itu, mungkin sebulan bisa 10 lebih (rumah terjual)," tuturnya.

3. Cari Mentor atau Pendamping

Agen properti pemula umumnya masih membutuhkan bimbingan. Maka dari itu, perlu menemukan mentor atau pendamping yang tepat yang bisa membantu membimbingnya dalam pekerjaan.

"Agen yang pemula itu dia butuh pendampingan, pendampingan itu lead-nya atau seniornya, nanti seniornya yang arahin," kata Lisa.

4. Fokus Membuat Closing dengan Klien

Setelah memasarkan produk dari listing yang dimiliki, agen properti harus fokus untuk membuat closing atau tanda 'jadi' beli properti yang dipasarkan.

"Caranya, seleksi produknya kira-kira dari sekian (properti) yang dia pegang itu mana yang cepat terjual? Pasti dia tahu dari segi harga dan lokasi pasti tahu. Dia bisa genjot di situ," jelasnya.

5. Siapkan Barang-barang yang Dibutuhkan

Menjadi agen properti pemula memerlukan beberapa barang yang bisa digunakan untuk memasarkan produk. Seperti saat ini, kata Lisa, agen pemula harus memiliki handphone. Lalu, akan lebih baik jika memiliki kendaraan pribadi untuk mengunjungi lokasi properti yang akan dijual. Selain itu juga harus memiliki database calon-calon yang ingin menjual atau membeli properti.

"Terus dia (agen pemula) punya database. Database itu pasti ada cuma dia nggak sadar kalau itu database. Database itu gampang sekali, pertama dari keluarga. Habis keluarga itu saudara, tetangga, lingkungan sosial, arisan, itu dia nggak sadar kalau itu database-nya dia," katanya.

6. Menguasai Lokasi

Agen pemula juga harus menguasai lokasi yang akan dijadikannya memasarkan properti. Selain itu, tentukan juga jenis properti yang ingin diperjual-belikan, mulai dari rumah pertama atau rumah second, gedung atau bahkan lelang.

"Modal knowledge-nya dia. Knowledge tuh gini, dia mau jualan properti kan? Pasti kan knowledge-nya di bidang ini, properti yang mau dipasarkan di mana, rumah seperti apa, kisaran berapa, mau main di mana. Kalau mau main semua (jenis properti) dulu, boleh nggak apa-apa. Nanti kalau sudah punya listing, biasanya sudah punya 'umpan' (menarik calon pembeli)," jelasnya.

Itulah beberapa tips untuk menjadi agen properti pemula. Semoga bermanfaat ya detikers!

Buat detikers yang punya permasalahan seputar rumah, tanah atau properti lain. Baik itu berkaitan dengan hukum, konstruksi, pembiayaan dan lainnya, tim detikProperti bisa bantu cari solusinya. Kirim pertanyaan kamu via email ke tanya@detikproperti.com dengan subject 'Tanya detikProperti', nanti pertanyaan akan dijawab oleh pakar.



Simak Video "Video: Rumah Flat Viral di Tengah Kota Jakarta Kini Ramai Peminat!"

(abr/zlf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork