Mengetahui jenis-jenis semen dibutuhkan, terlebih ketika ingin bangun rumah. Sebab, semen salah satu komponen penting ketika membangun rumah.
Semen merupakan salah satu bahan konstruksi yang paling populer. Bahan ini digunakan untuk mengikat atau merekatkan bahan bangunan lainnya. Sebelum ada semen, berbagai macam material digunakan sebagai perekat, misalnya tanah liat basah dan kapur.
Dengan menggunakan semen, rumah yang dibangun bisa menjadi lebih kuat. Selain itu juga memungkinkan untuk membangun gedung, jembatan, bendungan, terowongan dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Semen
Dikutip dari Arsitur Studio, Kamis (2/11/2023), semen merupakan bahan perekat kimia yang memberikan perkerasan terhadap material campuran lainnya menjadi suatu bentuk kaku dan tahan lama. Memang, dulu bisa menggunakan tanah liat basah dan kapur sebagai perekat, namun kedua hal tersebut memiliki keterbatasan. Sementara itu, semen dapat diproduksi dalam kondisi terkontrol dan dapat diangkut dengan mudah ke tempat yang diperlukan.
Jenis-jenis Semen
Ada berbagai jenis semen yang ada. Masing-masing jenis semen pun memiliki fungsinya masing-masing. Dikutip dari builder.id, berikut ini merupakan jenis-jenis semen.
1. Semen Biasa/Abu-abu
Semen biasa/abu-abu ini memiliki nama lain semen portland. Adapun, bahan dasar semen portland adalah batu kapur. Semen jenis ini biasanya digunakan untuk membangun rumah.
Portland memiliki berbagai tipe, yaitu:
- Portland Type I
Portland type 1 adalah jenis yang paling banyak di pasaran. Biasanya, portland type 1 ini digunakan untuk konstruksi bangunan rumah permukiman, gedung bertingkat, dan jalan raya. Adapun, semen jenis ini cocok digunakan di lokasi pembangunan yang jauh dari pantai dan memiliki kadar sulfat rendah.
- Portland Type II
Portland Type II umumnya digunakan pada bangunan yang berada di dekat laut, tanah rawa, dermaga, saluran irigasi, dan bendungan. Karakteristiknya tahan terhadap asam sulfat antara 0,10-0,20% dan hidrasi panas yang bersifat sedang.
- Portland Type III
Umumnya, portland type III cocok digunakan untuk gedung bertingkat, jalan beton atau jalan raya bebas hambatan, hingga bandara dan bangunan dalam air yang tidak membutuhkan ketahanan asam sulfat.
- Portland Type IV
Penggunaan jenis semen ini biasanya pada dam hingga lapangan udara. Adapun, karakteristik portland type IV membutuhkan hidrasi yang rendah.
- Portland Type V
Kegunaan portland type V dirancang untuk memenuhi kebutuhan di wilayah dengan kadar asam sulfat tinggi, seperti rawa-rawa, air laut atau pantai, serta kawasan tambang. Jenis bangunan yang membutuhkan jenis semen ini antara lain bendungan, pelabuhan, konstruksi dalam air, hingga pembangkit tenaga nuklir.
2. Semen Campur
Terdapat beberapa jenis semen campur, yaitu:
- Portland Composite Cement (CPC)
Semen ini digunakan sebagai bahan pengikat konstruksi beton umum, pasangan batu bata, beton pra cetak, beton pra tekan, paving block, plesteran, acian, dan sebagainya. Karakteristik CPC lebih mudah dikerjakan, kedap air, tahan sulfat, dan tidak mudah retak.
- Super Portland Pozzolan Composite Cement (PPC)
Kegunaan semen ini untuk konstruksi beton massa, konstruksi di tepi pantai dan tanah rawa yang harus memiliki ketahanan terhadap sulfat, tahan hidrasi panas sedang, pekerjaan pasangan, dan plesteran. Contohnya seperti di perumahan, jalan raya, dermaga, irigasi, dan lainnya.
- Special Blended Cement (SBC)
Semen campur ini khusus dirancang dalam pembangunan jembatan yang menghubungkan Surabaya dengan Madura. Karakteristiknya yaitu untuk memenuhi kebutuhan konstruksi bangunan pada air laut.
- Super Masonry Cement (SMC)
Kegunaan semen ini yaitu sebagai bahan baku genteng beton, tegel, hollow brick, dan paving block. Selain itu juga bisa digunakan untuk bangunan rumah atau irigasi dengan struktur beton paling besar K225.
- Oil Well Cement (OWC)
Karakteristik semen ini yaitu tahan terhadap sulfat tinggi dan dibuat khusus di kedalaman dan temperatur tertentu. Contoh penggunaannya seperti sumur minyak bumi.
3. Semen Putih
Kegunaan semen putih diaplikasikan untuk lapisan keramik hingga dekorasi interior dan eksterior bangunan.
4. Semen Acian Putih/Mortar TR30
Karakteristik semen ini memiliki daya rekat yang tinggi dan dapat menghasilkan permukaan acian yang halus sehingga tidak mudah retak dan terkelupas. Waktu pengerjaannya juga cenderung lebih cepat. Penggunaannya biasanya untuk plesteran, acian, dan pemasangan keramik.
Harga Semen
Dilansir dari hargabeton.com, berikut ini daftar harga semen per Oktober 2023.
Harga Semen per Sak
Harga semen per sak tergantung dari merek, ukuran, dan wilayah. Rentangnya mulai dari Rp 45.500-69.700.
Harga Semen Mortar Utama per Sak
Harga semen mortar utama per sak tergantung dari merek, ukuran, kegunaan, hingga wilayah penjualan. Rentangnya mulai dari Rp 21.350 hingga Rp 1.080.350.
Harga Semen Putih per Sak
Harga Semen putih per sak tergantung dari merek, ukuran, dan wilayah. Rentangnya mulai dari Rp 85.000-115.000.
Itulah pengertian, jenis-jenis semen, hingga harga semen terbaru. Semoga bermanfaat.
Buat detikers yang punya permasalahan seputar rumah, tanah atau properti lain. Baik itu berkaitan dengan hukum, konstruksi, pembiayaan dan lainnya, tim detikProperti bisa bantu cari solusinya. Kirim pertanyaan kamu via email ke tanya@detikproperti.com dengan subject 'Tanya detikProperti', nanti pertanyaan akan dijawab oleh pakar.
(abr/dna)