10 Jenis Batu Alam yang Sering Digunakan untuk Konstruksi Bangunan

10 Jenis Batu Alam yang Sering Digunakan untuk Konstruksi Bangunan

Alia Yassinta Echa Putri - detikProperti
Minggu, 29 Okt 2023 16:09 WIB
isolated,island,rough,rock,nature,mountain
Ilustrasi batu alam yang bisa digunakan dalam konstruksi bangunan. Foto: Getty Images/iStockphoto/ekkawit998
Jakarta -

Batu alam sering dimanfaatkan dalam bidang industri. Baik digunakan untuk pembuatan interior ataupun sebagai bahan baku membuat bangunan. Hal ini dikarenakan batu alam memiliki karakter yang unik dan bentuk yang indah. Selain itu, batu alam juga memiliki sifat yang kuat.

Lalu, apa saja jenis batu alam yang sering digunakan untuk membuat bahan bangunan? Yuk simak penjelasannya.

Pengertian Batu Alam

Dikutip dari e-journal Universitas Atma Jaya, batu alam adalah salah satu material yang menyusun bumi. Keberadaan batu alam sangat melimpah ruah, sehingga dapat dimanfaatkan di banyak daerah di Indonesia. Batu alam terbentuk karena proses alam yang telah terjadi berjuta-juta tahun yang lalu dan masih dapat ditemui hingga saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jenis Batu Alam

Dikutip dari artikel berjudul Impresif Batu Alam dalam Jurnal Seni Kriya, batu alam dibedakan menjadi tiga jenis menurut proses terjadinya. Berikut tiga jenis batu alam:

1. Batuan Beku

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk akibat proses pengkristalan magma. Ketika magma mengalami penurunan suhu yang terjadi, maka terjadilah pengkristalan magma.

ADVERTISEMENT

Contoh dari batuan beku: obsidian, tonatile, andesite, kimberlite, breksi, basalt, dan pegmatite.

2. Batuan Sedimen

Batuan sedimen terjadi karena proses pengendapan yang terdiri dari partikel kerikil, pasir, lempung, dan endapan lumpur. Proses tersebut berlangsung lama sehingga terjadi ikatan yang erat dan tertutup dengan rapat.

Batu-batuan yang keluar dari bumi terjadi karena adanya proses pengendapan di udara yang terbuka, maupun ketika terjadi di dalam air. Proses tersebut diikuti dengan terendapnya partikel mineral yang ada di dalam air.

Contoh batuan sedimen: kapur, kalsit, arkose, serpih, skale, greywacke, sandstone, dan conglomerate.

3. Batuan Metamorphic

Batuan Metamorphic adalah batuan yang terbentuk karena pengaruh cuaca/suhu dan tekanan terhadap batu yang ada di permukaan bumi.

Contoh batuan metamorphic: marmer, pualam, skarn, marble, kuarsa, slate, dan sabak.

10 Contoh Batu Alam yang Digunakan untuk Bangunan

Dikutip dari buku Material Bangunan karya Amalia, Nunung Martina, Muhtarom Riyadi, berikut beberapa contoh jenis batu alam yang sering digunakan untuk bahan suatu bangunan:

1. Batu Granit

Jenis batuan beku (batuan granit)Jenis batuan beku (batuan granit) Foto: Dok. Situs Sumber Belajar Kemdikbud

Dikutip dari Repository UBB, batu granit adalah jenis batu yang digunakan sebagai bahan dasar konstruksi dan arsitektur, batu hias, selain itu lembaran granit yang telah dipoles dapat digunakan sebagai lantai atau ornamen dinding. Batu ini lebih resisten dibandingkan batu marmer jika terkena sinar matahari dan air hujan.

2. Batu Marmer

marmer pentelic untur altar.Batu marmer yang sudah diolah untuk altar. Foto: Gary Todd/wikimedia commons

Batu Marmer adalah hasil dari metamorfosis dari batu gamping. Jenis batu ini memiliki sifat tahan terhadap cuaca, mudah untuk dikerjakan, dan tidak tahan asam. Umumnya batu ini digunakan sebagai pelapis dinding. Selain itu, batu ini dapat digunakan sebagai meja, batu nisan, dan juga papan nama.

3. Batu Kapur

Proyek jalan di Bone, Sulsel dikeluhkan warga karena gunakan batu kapur.Batu kapur. Foto: Proyek jalan di Bone, Sulsel dikeluhkan warga karena gunakan batu kapur. (Dok. Istimewa)

Dikutip dari OJS UNM, batu kapur adalah batuan alam yang padat dan mengandung banyak kalsium karbonat. Batu kapur dapat digunakan sebagai bahan bangunan, semen, ataupun cat. Proses terbentuknya batu kapur adalah dari hasil pelapukan tulang dan cangkang hewan-hewan laut.

4. Batu Gamping

Penambangan batu gamping di Bukit Batu Putih (Foto: Istimewa)Batu gamping. Foto: Penambangan batu gamping di Bukit Batu Putih (Foto: Istimewa)

Dikutip dari Digital Repository Universitas Negeri Medan, batu gamping merupakan batuan sedimen yang sebagian besar tersusun dari kalsium karbonat yang berasal dari sisa-sisa organisme laut.

Batu gamping memiliki sifat yang keras, padat, massif, dan tersusun atas kalsium karbonat (CaCO3). Selain kalsium karbonat, terdapat batu gamping yang mengandung magnesium.

5. Batu Konglomerat

Batu konglomerat.Batu konglomerat. Foto: BPMPK-Kemdikbud.

Dikutip dari Repository UKSW, batu konglomerat merupakan jenis batu yang sering digunakan sebagai bahan bangunan. Batu ini terdiri dari kerikil-kerikil dengan permukaan yang tumpul. Batuan berasal dari endapan hasil pelapukan batuan beku.

6. Batu Breksi

batu breksi.batu breksi. Foto: Alberto C. VΓ‘zquez-wikimedia commons

Batu breksi banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Berbeda dengan batu konglomerat, batu breksi terdiri dari kerikil-kerikil dengan permukaan yang tajam. Proses terbentuknya batu ini karena adanya pelapukan batuan beku.

7. Batu Andesit

batu andesit.batu andesit. Foto: James St. John/wikimedia commons

Batu andesit memiliki warna putih yang keabu-abuan dengan butiran yang kecil. Biasanya batu andesit dimanfaatkan untuk pembuatan bangunan candi dan arca. Jenis batu ini berasal dari magma yang telah membeku di bawah kerak bumi.

8. Batu Pasir

batu pasirbatu pasir. Foto: Jon Zander/wikimedia commons

Batu pasir adalah salah satu batu alam yang digunakan sebagai bahan bangunan. Batu pasir terdiri dari butiran-butiran pasir. Biasanya, batu ini memiliki warna abu-abu, merah, putih, atau kuning. Proses terbentuknya batuan pasir adalah dari hasil proses pelapukan batuan beku yang butirannya kecil.

9. Batu Serpih

batu serpih.batu serpih. Foto: byza/pixabay.

Batu serpih adalah jenis batu yang terdiri dari butiran-butiran lempung atau tanah liat. Batu ini memiliki warna abu-abu kehijauan, merah, atau kuning. Jenis batu tersebut berasal dari endapan hasil proses pelapukan dari batuan tanah liat.

10. Batu Basal

batu basalt.batu basalt. Foto: James St. John/wikimedia commons

Batu basal dapat disebut juga dengan batu lava. Hal ini dikarenakan batu basal terbentuk dari magma yang membeku di bawah lapisan kerak bumi dan bercampur dengan gas sehingga memiliki rongga-rongga kecil. Biasanya batu ini berwarna hijau keabu-abuan dan terdiri dari butiran yang sangat kecil.

Demikian penjelasan tentang batu alam. Semoga bermanfaat.

(row/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads