Fasad yang dibangun dengan indah terkadang akan menunjukkan perubahan seiring berjalannya waktu. Walaupun fasad rumah tidak pernah disentuh yang bisa membuatnya kotor, dalam banyak kasus fasad dapat rusak jika tidak diperhatikan dan diurus.
Dikutip dari Building Transformation,Senin (23/10/2023), bentuk fasad yang kotor ini mungkin adalah sebuah indikator adanya kerusakan yang bisa lebih serius dan perlu diatasi. Baik karena pelapukan secara alami, kotoran, atau noda yang mungkin dapat berbahaya untuk rumah kamu. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ini adalah penyebab kenapa fasad batu bata bisa kotor.
1. Aliran Air Hujan Rusak
Masalah ini sangat umum terjadi pada suatu hunian dan dapat membuat fasad terjadinya banyak kerusakan. Aliran air hujan ini akan membuat fasad menjadi lembab karena pipa bawah dan talang rusak tersumbat sehingga menyebabkan air tidak keluar secara alami dari bangunan. Sehingga fasad akan mengelupas dan membuat garis-garis halus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini terjadi karena kandungan garam yang kristalisasi berulang-ulang membuat bata dan tembok mengelupas karena garam secara bertahap akan keluar dari subtrat dan mengendap di permukaan.
2. Anti Bocor Rusak
Sistem anti bocor yang dihasilkan baik dari cat damp proof atau lainnnya kemungkinan rusak dan menyebabkan masalah serius pada fasad, pondasi, bahkan struktur bangunan. Kelembapan bisa naik dari dasar bangunan jika jalur anti bocor di atas pondasi batu bata telah rusak. Meskipun kelembapan naik atau menyebar tidak mengandung zat asam, tetapi ini menyebabkan warna dari fasad menjadi lembab karena meluber dan menguap sehingga tidak enak dipandang.
3. Susunan Pondasi Yang Rusak
Kerusakaan dan posisi yang salah pada susunan pondasi batu bata dapat memicu air hujan masuk ke dalam sela-sela dan mengendap lama. Jika penyusunan batu bata diperbaiki menjadi lebih kuat, ini bisa membantu air terdorong melewati tembok. Jika kamu merasa susunan pondasi ini adalah penyebab kerusakan, kemungkinan kamu perlu melakukan pembersihan untuk menghilangkan segala struktur yang terlepas dan mencari tahu masalah utamanya dimana
4. Batu yang Dicat
Biasanya untuk mempercantik tampilan bangunan, batu bata akan dicat untuk memberikan kesan pandangan pertama pada fasad. Tetapi batu bata yang dicat bisa memungkinkan material ini tidak dapat bernapas dan mencegah keluarnya air di dinding sehingga akan membentuk konsekuensi. Kelembapan ini mungkin dapat mempengaruhi bentuk fasad. Misalnya pada musim panas, kelembapan ini akan menguak di balik lapisan cat tersebut dan akan membuat batu bata menjadi lepuh. Sedangkan, ketika musim berganti ke suhu yang lebih dingin, ini bisa membuat dinding rusak akibat efek beku dan membuat pembusukan sebab kadar air meningkat.
5. Komponen Logam Menjadi Korosif
Komponen logam pada bangunan sering kali akan terkena aliran air hujan dan idealnya biasanya bersifat non-besi. Bahan yang terbuat dari besi biasanya harus terjaga agar tetap kering agar terlindung dari penumpukan korosi yang bisa membuat fasad penuh noda. Jika tidak dibersihkan segera, ini akan menghalangi aliran air hujan seperti genangan air sehingga selokan perlu bekerja secara efektif. Ini dapat menyebabkan material menjadi hancur sehingga akan memicu kebocoran.
Air hujan yang menggenang ini sedikit demi sedikit menetes dan ini bisa mengarah ke logam dan memicu noda yang membuat tanda air dan pertumbuhan lumut. Sehingga logam di dinding akan berkarat
6. Polusi Atmosfer
Hunian yang letaknya berada dekat dengan jalan raya akan rentan dengan polusi sehingga partikel-partikel kotoran dari udara akan rentan menempel ke fasad bangunan. Ini bisa saja dibersihkan hanya dengan air, tetapi jika terdapat noda yang cukup tebal, ini akan memerlukan pelindung anti air.
7. Tumbuh Lumut dan Dedaunan
Mungkin dedaunan yang dihasilkan karena kelembapan bisa memberikan kesan alami pada tampilan fasad. Tetapi jika tidak diperhatikan dan dibiarkan berkembang, tanaman ini bisa menyebar lebih lebar dan memicu beberapa masalah yang membuat bangunan tidak sedap dipandang dan merusak.
Tumbuhan yang merambat ini bisa mengganggu kestabilan aliran air hujan dan mengganggu bagian atap, dinding, dan menyebabkan kerusakan struktural pada pondasi. Selain itu, ini juga akan menyebabkan fasad menjadi bernoda karena bangungan. Tumbuhan organik ini berupa lumut, ivy, lichen, algae dan sebagainya. Secara struktural mungkin ini tidak membahayakan tetapi jika tidak terkendali akan membuat tampilan bangunan rusak karena noda.
(dna/dna)