Cat adalah elemen penting dalam setiap proyek renovasi rumah. Selain bisa mempercantik rumah, cat juga melindungi dinding dari kerusakan.
Saat melakukan pengecatan sendiri, tak jarang kita menyisakan cat yang sudah tidak dipakai. Cat tersebut masih bisa disimpan untuk proyek pengecatan selanjutnya, lho! Selain bisa menghemat uang, kamu juga tidak perlu jauh-jauh ke toko bangunan lagi hanya untuk membeli cat lagi.
Meski demikian, menyimpan cat harus dilakukan dengan hati-hati agar kualitasnya tidak menurun dan tetap bisa dipakai lagi. Melansir Better Homes & Gardens, Minggu (15/10/2023), berikut 5 tips menyimpan cat di rumah agar bisa dipakai lagi di proyek pengecatan selanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Bersihkan dan tutup kalengnya
Setelah menyelesaikan proyek pengecatan, pastikan selalu untuk membersihkan cat yang ada di sekitar pinggiran penutup kaleng. Lalu, pasang kembali penutupnya dengan rapat.
Untuk perlindungan tambahan, kamu juga bisa menambahkan lapisan plastik wrap di antara kaleng cat dan penutupnya. Pastikan juga selalu menggunakan alat yang dirancang khusus untuk membuka kaleng cat yang segelnya belum pernah dibuka sebelumnya. Gunakan alat ini untuk membuka kaleng cat dengan hati-hati karena alat lain, seperti obeng, bisa merusak penutup kalengnya yang akan menyulitkanmu saat ingin menutupnya kembali.
2. Simpan di tempat yang tepat
Semua cat sebaiknya disimpan di tempat yang terhindar dari sinar matahari langsung dan dalam ruangan yang suhunya dikendalikan. Suhu ideal ruangan tempat menyimpan cat adalah antara 15 hingga 25 derajat Celsius.
3. Pisahkan Jenis Cat yang Berbeda
Saat kamu menentukan tempat penyimpanan yang aman, luangkan waktu sejenak untuk mengelompokkan berbagai jenis cat, termasuk noda, primer, segel, dan kaleng cat semprot.
Kamu bahkan bisa lebih jauh dengan mengorganisirnya berdasarkan ruangan atau jenis finishing. Langkah ini akan membantumu menentukan berapa banyak ruang yang perlu kamu alokasikan untuk penyimpanan cat dan berapa banyak, jika ada, kotak yang perlu digunakan untuk menyimpannya.
4. Pindahkan ke Wadah yang Lebih Kecil
Setelah mengecat suatu ruangan, misalnya, kamu hanya menyisakan seperempat kaleng cat. Alih-alih meletakkan kaleng yang sebagian kosong di rak, gunakan corong atau penyaring untuk menuangkan sisa cat ke dalam wadah yang lebih kecil.
5. Ketahui Kapan Waktunya untuk Membuang cat
Setiap cat memiliki batas waktu simpan yang berbeda-beda, jadi penting untuk mengecek petunjuk dari produsennya. Ada beberapa cara lain untuk mengetahui apakah suatu cat sudah tidak dapat digunakan lagi.
Jika cat memiliki bau yang aneh, terutama bau yang tidak sedap, biasanya itu berarti bakteri telah masuk ke dalam kalengnya. Secara visual, jika kamu melihat ada jamur atau lumut di sekitar penutupnya, jika cat tidak tercampur rata ketika kamu mengaduknya, atau jika warna cat tampak berbeda di dinding dibandingkan dengan saat pertama kali kamu menggunakannya, semua hal tersebut menandakan bahwa cat sudah kedaluwarsa dan harus dibuang.
Dengan mengikuti tips ini, kamu bisa menyimpan cat dengan baik dan menjaga kualitasnya untuk penggunaan di masa depan. Jangan biarkan cat yang tidak terpakai menjadi limbah, jadikan mereka sebagai sumber inspirasi untuk proyek-proyek pengecatan berikutnya.
(zlf/zlf)