.webp)
Selain menyapu, mengepel lantai merupakan salah satu tugas rumah tangga yang biasa dilakukan sehari-hari. Mengepel tidak hanya bisa menghilangkan debu dan kotoran yang melekat di lantai, tetapi juga bisa membuat udara lebih segar dan ruangan menjadi lebih bersih.
Lantai merupakan bagian rumah yang selalu bersinggungan secara fisik dengan para penghuninya. Di atas lantai, para penghuni rumah melakukan berbagai aktivitas. Hal ini membuat lantai rentan kotor dan harus dibersihkan, yaitu dengan disapu dan dipel.
Lalu, seberapa sering seharusnya kita mengepel lantai?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir Real Simple, Rabu (11/10/2023), secara umum, para ahli merekomendasikan untuk mengepel lantai rumah setidaknya sekali dalam dua hingga tiga minggu. Frekuensi ini dianggap cukup untuk menjaga rumah tetap segar dan bersih.
Meski begitu, beberapa faktor bisa memengaruhi seberapa sering kita harus mengepel lantai rumah. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.
1. Volume Lalu Lalang
Area rumah yang sering dilalui, seperti pintu masuk, dapur, dan ruang keluarga, umumnya rentan terhadap kotoran. Nah, untuk menjaga kebersihannya, area-area ini sebaiknya lebih sering dipel, apalagi jika kamu memiliki hewan peliharaan atau anak-anak yang sering bermain di lantai. Pel lantai di area-area ini beberapa kali seminggu atau bahkan setiap hari.
2. Jenis Lantai
Jenis lantai di rumah juga memengaruhi seberapa sering kamu harus mengepelnya, lho! Misalnya, lantai ubin cenderung harus dipel lebih sering daripada lantai kayu atau laminasi.
Kotoran cenderung lebih terlihat pada lantai ubin. Selain itu, debu dan kotoran sering mengumpul di celah ubin dan membuat lantai terlihat kotor. Sebaliknya, lantai kayu yang disegel dapat dipel lebih jarang karena segelnya tahan noda dan kelembaban.
3. Gaya Hidup dan Kebiasaan
Gaya hidup dan kebiasaan penghuni rumah juga turut memengaruhi seberapa sering lantai harus dipel. Jika kamu memiliki hewan peliharaan atau sering membawa kotoran ke dalam rumah, mengepel lantai lebih sering menjadi keharusan. Lain halnya jika kamu jarang beraktivitas di rumah atau sering bepergian, lantai mungkin bisa dipel lebih jarang.
4. Mengepel Ringan dan Menyeluruh
Mengepel lantai bisa dibagi menjadi dua jenis: mengepel secara menyeluruh dan mengepel ringan.
Mengepel secara menyeluruh melibatkan perpindahan perabot, membersihkan di bawah dan di belakang barang-barang, dan bahkan merunduk untuk membersihkan noda yang sulit dijangkau. Mengepel seperti ini disarankan setidaknya sekali saja dalam dua hingga tiga minggu.
Sementara itu, mengepel ringan hanya membersihkan area yang bisa dijangkau mata. Mengepel seperti ini cocok dilakukan setiap hari saat lantai tidak terlalu kotor.
Tanda-tanda Lantai Harus Segera Dipel
Nah, kapan sebaiknya lantai harus dipel? Tak perlu bingung, sebab ada tanda-tanda yang bisa kamu perhatikan untuk menentukan kapan lantai harus dipel. Tanda-tandanya sebagai berikut.
- Kotoran atau noda yang terlihat
- Serpihan bulu hewan peliharaan
- Noda lengket yang menempel pada kaki atau sepatu
- Warna lantai terlihat kusam atau suram
- Kotoran menumpuk di celah-celah ubin
- Alergi yang mulai muncul
- Udara dalam rumah terasa tidak segar
Itulah penjelasan mengenai seberapa sering lantai rumah harus dipel. Mulai sekarang, jangan menunda-nunda untuk mengepel lantai, ya! Semoga bermanfaat!
Buat detikers yang punya permasalahan seputar rumah, tanah atau properti lain, tim detikProperti bisa bantu cari solusinya. Kirim pertanyaan kamu via email keredaksi@detikproperti.comdengan subject 'Tanya detikProperti', nanti pertanyaan akan dijawab oleh pakar.
(abr/abr)
