Membakar sampah di dekat rumah adalah praktik yang sering terjadi di berbagai wilayah, baik di desa maupun kota. Namun, sedikit yang menyadari bahwa tindakan ini dapat berdampak buruk baik bagi kesehatan manusia maupun lingkungan.
Selain soal kesehatan, membakar sampah di lingkungan rumah juga berbahaya bagi keselamatan. Bukan tidak mungkin yang tadinya hanya niat membakar sampah, api bisa membesar membakar rumah.
Apa saja risiko membakar sampah di lingkungan rumah? Berikut daftarnya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pencemaran Udara dan Resiko Kebakaran
Salah satu dampak dari membakar sampah adalah pencemaran udara. Selama proses pembakaran, asap dan partikel-partikel kecil dilepaskan ke atmosfer. Asap ini mengandung berbagai zat berbahaya, termasuk karbon monoksida, senyawa organik volatil, dan logam berat. Paparan terhadap asap ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan, seperti batuk, sesak napas, dan iritasi pada mata dan tenggorokan.
Pada jangka panjang, ini dapat meningkatkan risiko penyakit pernapasan seperti asma dan bronkitis. Asap dari pembakaran sampah juga mengandung polutan yang berbahaya bagi kesehatan manusia, seperti dioksin dan furan. Paparan jangka panjang terhadap zat-zat ini dapat meningkatkan risiko kanker, gangguan hormonal, dan masalah kesehatan lainnya.
Bukan hanya udara yang tercemar, tetapi juga lingkungan sekitar tempat pembakaran sampah. Asap dan partikel berbahaya dapat jatuh ke tanah dan mencemari tanah serta sumber air. Ini dapat merusak ekosistem lokal, mengancam keberlangsungan hidup hewan dan tumbuhan, serta mengganggu rantai makanan. Di samping itu pembakaran sampah dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca, termasuk karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4). Gas-gas ini berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim.
Dengan kata lain secara tidak langsung kita berperan dalam mengintensifkan perubahan iklim global yang semakin merusak bumi.
Praktik membakar sampah juga membawa risiko kebakaran yang tidak terkontrol. Api dapat dengan cepat menyebar, mengancam rumah, dan properti lainnya. Ketika api tidak terkendali, asap dan gas beracun dilepaskan dalam jumlah yang lebih besar, mengancam keselamatan masyarakat sekitar.
Dalam rangka menjaga kesehatan dan lingkungan yang baik, sangat penting untuk menghentikan praktik membakar sampah di dekat rumah. Sebagai alternatif, kita harus mendorong dan mengikuti praktik pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, seperti daur ulang, pemilahan sampah, dan penggunaan layanan pengelolaan sampah yang tepat. Kesadaran masyarakat tentang dampak negatif dari pembakaran sampah juga perlu ditingkatkan sehingga kita semua dapat berkontribusi pada pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.
(zlf/zlf)