Pernah melihat pagar batu yang dieratkan dengan kawat baja di tepi sungai? Pagar batu tersebut dikenal dengan sebutan 'bronjong' yang umumnya dipasang di tepi sungai untuk mencegah erosi. Lantas, bisakah bronjong digunakan sebagai pagar rumah?
Jawabannya adalah bisa. Melansir Tilly Design, Senin (11/9/2023), bronjong umumnya dibuat menggunakan anyaman kawat baja yang diisi dengan berbagai material anorganik, seperti batu, batu bata, dan potongan beton.
Untuk membuat pagar rumah dengan bronjong, kamu bisa menggunakan kawat baja galvanis yang tersedia di pasaran dan mengisinya dengan material anorganik apa pun yang kamu miliki. Biaya membuat bronjong sebagai pagar rumah justru dapat lebih terjangkau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kamu bisa mendapatkan kawat baja galvanis di pasaran dengan harga yang relatif murah. Selain itu, material pengisinya juga bisa disesuaikan dengan yang dimiliki, seperti batu yang memang sudah ada di lahanmu, sisa bahan timbunan, atau potongan beton yang sudah tidak terpakai.
Selain dapat melindungi tanah di sekitarnya dari erosi, bronjong sebagai pagar rumah tidak memerlukan biaya perawatan karena tahan lama dan semakin kokoh seiring dengan mengendapnya material pengisi dan terisinya celah-celah dengan lumpur, tanaman, dan sampah organik. Sifat bronjong yang fleksibel juga membuatnya tidak gampang rusak.
Meski demikian, perlu diingat bahwa bronjong dapat berpotensi menjadi sarang hewan dan serangga. Pastikan kamu tidak masalah dengan hal tersebut. Selain itu, bronjong juga hanya cocok untuk pagar rumah yang lurus dan tegas karena ukurannya yang besar dan tidak mudah dibentuk.
Gimana? Tertarik untuk menjadikan bronjong sebagai pagar rumah?
Buat detikers yang punya permasalahan seputar rumah, tanah atau properti lain, tim detikProperti bisa bantu cari solusinya. Kirim pertanyaan kamu vie email ke redaksi@detikproperti.com dengan subject 'Tanya detikProperti', nanti pertanyaan akan dijawab oleh pakar.
(dna/dna)