Informasi tersebut disampaikan Dino Patti Djalal melalui akun Instagram miliknya. Dino menjelaskan rumahnya yang disewakan itu malah dijadikan markas penipuan online.
Dari kasus tersebut, penting bagi pemilik rumah untuk memahami siapa yang akan menghuni properti mereka. Terutama dalam era ketidakpastian dan semakin kompleksnya dunia properti, mengetahui latar belakang calon penyewa adalah langkah yang tidak boleh diabaikan.
Melansir asiaone.com, Rabu (30/8/2023), berikut adalah 5 tanda yang harus dihindari ketika mempertimbangkan calon penyewa.
1. Tidak Ingin Bertemu Secara Langsung
Sebagai pemilik rumah, wajar jika kita ingin berkenalan dengan calon penyewa. Kita perlu tahu siapa mereka, pekerjaan mereka, dan siapa saja yang akan tinggal bersama mereka.
Pertemuan ini tidak hanya memberikan kesan pribadi, tetapi juga kesempatan untuk memastikan bahwa penyewa memiliki niat baik dan tidak terlibat dalam aktivitas ilegal. Jika calon penyewa menolak pertemuan, mungkin ada yang perlu dipertanyakan.
2. Siap Membayar di Atas Nilai Pasar
Ketika calon penyewa bersedia membayar harga sewa di atas nilai pasarnya, perlu ada peringatan di benak kita. Meskipun tawaran ini mungkin menarik, namun ada baiknya mempertanyakan alasannya. Apakah ada tujuan tersembunyi di balik tindakan ini? Mungkin terjadi perang penawaran dengan calon penyewa lain atau ada hal lain yang mencurigakan.
3. Memilih Kontrak Sewa Lebih Lama dari Biasanya
Saat calon penyewa baru bersedia menandatangani kontrak sewa jangka panjang, haruslah menjadi bahan pertimbangan serius.
Mengapa seseorang yang baru pertama kali menyewa rumah ingin menandatangani kontrak sewa yang sangat panjang? Ada baiknya untuk berbicara secara terbuka dengan calon penyewa untuk memahami alasan di balik keputusan ini.
4. Merahasiakan Identitas dan Pekerjaan
Transparansi adalah kunci dalam setiap transaksi properti. Pemilik rumah harus berhati-hati terhadap calon penyewa yang tidak mau memberikan informasi pribadi atau pekerjaan mereka. Ini bisa menjadi pertanda bahwa ada sesuatu yang disembunyikan.
5. Pembayaran dengan Uang Tunai
Salah satu tanda paling mencolok adalah saat calon penyewa bersikeras membayar dengan uang tunai. Pembayaran melalui transfer bank atau cek adalah praktik umum dalam transaksi properti yang dapat diandalkan dan tercatat secara resmi. Pembayaran tunai cenderung tidak dapat dilacak dan meninggalkan ruang bagi kebingungan di kemudian hari.
Mempertimbangkan calon penyewa dengan cermat adalah langkah bijak yang harus diambil oleh setiap pemilik rumah. Belajar dari kasus penyalahgunaan narkoba ini, kita diajak untuk lebih waspada dan mengenali tanda-tanda bahaya. Kecermatan ini akan membantu melindungi properti dan memastikan hubungan yang saling menguntungkan antara pemilik rumah dan penyewa. (dna/dna)