Dilansir dari Business Insider, Jumat (28/7/2023), House hacking adalah strategi dalam menghasilkan pendapatan dari rumah milik pribadi. Kamu dapat melakukan investasi dengan menyewakan rumah atau kamar yang dibeli dengan skema KPR.
Sehingga pada dasarnya Kamu membeli properti rumah, kemudian sebagian unit Kamu gunakan untuk investasi sewa. Banyak orang menggunakan metode ini untuk investasi jangka panjang dengan membuat penghasilan dari properti tersebut bersamaan dengan melunasi cicilan rumah.
Untuk menjadi House-hacker tentunya banyak pertimbangan yang dapat Kamu lakukan untuk mempersiapkan investasi penyewaan ini mulai dari pengaturan keuangan, pengurusan pinjaman, mitra agen, hingga pencarian penyewa.
Tertarik untuk memulai investasi House-hacking dan bingung memulai darimana? Simak dan ikuti langkah berikut ini.
1. Atur Keuangan
Sebelum memulai, pastikan kredit anda sesuai dengan syarat ketentuan. Jika Kamu menginginkan uang muka sekecil mungkin, setidaknya pinjaman konvensional yang dibutuhkan Credit Score nya adalah 620 dan agen pinjaman membutuhkan minimal 580. Selain itu pastikan bahwa Kamu memiliki tabungan yang cukup.
Devin Moreno seorang house-hacker serta pemilik dari Profusion Real Estate di Baltimore merekomendasikan setidaknya tabungan yang cukup dapat menutup biaya properti selama tiga bulan.
Untuk berjaga adanya kasus seperti tidak adanya penyewa, atau adanya penyewa yang gagal membayar, dan masalah lainnya. Pemberi pinjaman memungkinkan Kamu untuk memiliki cadangan uang sebelum menyetujui pinjaman.
2. Mengajukan KPR
Langkah selanjutnya adalah mendapatkan persetujuan awal KPR. Hal ini dibutuhkan sebagai syarat untuk pengajuan pinjaman, pengecekan dan persetujuan cek kredit, dan penyerahan berbagai dokumen keuangan.
Jika bank menyetujui, maka Kamu akan diberikan tempo peminjaman dan persyaratan, sehingga Kamu bisa mencari tahu properti mana yang mampu Kamu beli.
3. Gandeng Agen Terpercaya
Selanjutnya mencari mitra agen perumahan idealnya adalah seseorang yang paham mengenai House Hacking dan memiliki pengalaman dengan investor.
"Carilah seseorang yang mengerti apa itu House Hacking. Ini bukan hanya sekedar melihat ruangan tetapi menganalisa untuk investasi jangka panjang" ungkap Moreno
Agen yang berpengalaman juga dapat membantu Kamu mencari, menyaring dan menempatkan penyewa begitu Kamu memiliki properti. Ini dapat membantu properti anda menjadi lebih menguntungkan dan mengurangi lowongan.
4. Riset Pasar
Selanjutnya Kamu harus tahu dimana tempat untuk membeli properti. Sebelum memutuskan wilayah properti Kamu, pentingnya untuk mengenal hukum yang mempengaruhi persewaan Kamu.
Misalnya, seperti mengetahui hukum zonasi wilayah, sebab beberapa warga tidak mengizinkan properti sewaan atau Kamu juga perlu mempelajari perlindungan penyewa dan undang-undang lainnya.
Selain itu, riset pasar juga dibutuhkan untuk memastikan rumah yang kamu beli punya penyewa dan bukan malah jadi 'rumah hantu'
"Riset pasar perlu dilakukan terlebih dahulu untuk memastikan nilai sewa pasar adil dan cukup untuk menutupi cicilan KPR Kamu. Setelah Kamu menghitung dan mengetahui investasi Kamu baik-baik saja, pastikan untuk memahami penyewa lokal dan federal Kamu," ungkap seorang agen dari real estate Realty ONE Group Pacific, DJ Olhausen.
5. Tentukan Tanggal Pembayaran Sewa
Ketika mencari properti, pertimbangkan bahwa cicilan KPR dan pembayaran dari penyewa rumah datang secara bersamaan.
Tujuannya adalah untuk memastikan tagihan KPR kamu dibayar tepat waktu sehingga Kamu mendapat arus kas dari properti tersebut setelah Kamu pindah.
"Perhitungan adalah kunci kesuksesan. Perhitungkan semua dari segi biaya, asuransi, pajak properti, pemeliharaan area umum, dan biaya operasional," ujar Evelyn Fred, seorang rekan perantara di Baird & Warner
6. Temukan Penyewa
Terakhir, setelah seluruh persiapan sudah selesai, Kamu bisa pindah ke properti yang sudah kamu beli dan mencari penyewa. Olhausen menyarankan penyewa perlu disortir dan dilakukan pemeriksaan latar belakang, cek kredit, dan data penyewaan.
Selain itu, Kamu juga perlu mempertimbangkan untuk mendaftarkan perusahaan manajemen properti yang menangani pembayaran sewa, pemeliharaan properti, dan segala hal yang tidak dilakukan oleh kamu sendiri walaupun akan menambah pengeluaran dan dapat mempengaruhi profit investasi. (dna/dna)