Keberadaan gulma dapat mempengaruhi tanaman lainnya yang ada di kebun. Sebab, gulma merupakan organisme pengganggu tumbuhan yang selalu berada di dekat tanaman yang sedang dibudidayakan.
Mencabutnya dengan tangan membutuhkan waktu yang lama. Namun, jika membasminya dengan herbisida atau senyawa yang digunakan untuk mengendalikan gulma bisa menimbulkan dampak lainnya terhadap lingkungan dan kesehatan.
Lalu bagaimana solusinya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir dari The Spruce, Rabu (7/6/2023), garam dapur dapat digunakan sebagai herbisida alami untuk membasmi gulma. Secara singkat, garam merupakan herbisida non-toksik yang efektif. Namun, tidak semua garam dapat digunakan untuk membasmi gulma secara efektif.
Garam dapur beryodium atau tidak beryodium dapat digunakan. Namun demikian, kalian harus pastikan pada kemasan bahwa yang digunakan adalah natrium klorida (NaCl), bukan magnesium sulfat (garam Epsom), garam batu, atau garam laut.
Garam paling efektif sebagai herbisida bila dicampur dengan air. Jika kalian membubuhkan garam pada gulma di taman dengan tanaman lain yang tidak ingin kalian bunuh, kalian harus mulai dengan campuran yang lebih lemah, seperti campuran garam dan air 1:2.
Sebagai alternatif, jika kalian menggunakan campuran garam di area di mana kesehatan tanah jangka panjang tidak menjadi masalah (seperti di antara batu teras, retakan di jalan, dan lainnya), campuran yang lebih kuat dapat dibuat dengan perbandingan 2:1 atau 3:1. Jumlah garam ini pasti akan mempengaruhi tingkat pH tanah dari waktu ke waktu dan dapat menyebabkannya menjadi steril.
Larutan air asin harus diberikan langsung ke dedaunan gulma. Hindari merendam akar dengan campuran tersebut untuk melindungi tanah dan tanaman di sekitarnya.
Air asin bisa disemprotkan menggunakan botol semprot atau bisa dituangkan dari wadah. Jika ada tanaman lain di dekatnya, sirami dengan banyak air setelah memberikan herbisida ke gulma untuk membuang air asin yang masuk ke tanah di sekitarnya. Di petak bunga dan kebun sayuran yang sempit, penggunaan air asin tidak dianjurkan.
Akan tetapi, penggunaan garam sebagai herbisida harus dilakukan secara hati-hati karena jika terlalu banyak dapat mensterilkan tanah. Selain itu juga dapat membunuh tanaman di sekitarnya maupun lintah yang dapat memengaruhi kesehatannya.
Herbisida Tidak Beracun Selain Garam
Selain garam dapur, terdapat herbisida 'tidak beracun' lainnya, seperti cuka dan air mendidih.
Cuka yang biasa digunakan di rumah tangga dapat digunakan untuk membasmi gulma dengan dicampur dengan air dan garam. Namun demikian, campuran cuka harus digunakan dengan hati-hati karena dapat mengubah keseimbangan pH tanah yang dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman di masa depan.
Sementara untuk air mendidih dapat digunakan untuk tingkat keefektifan tertentu. Air mendidih adalah pilihan yang baik untuk menangani kelompok gulma yang sulit dibasmi di kebun, karena air tidak akan memiliki efek sisa pada tanah.
Akan tetapi, penggunaan air mendidih sebagai herbisida juga harus dilakukan dengan hati-hati supaya tidak merusak tanaman lainnya.
(dna/dna)