Rumah milik Gubernur DKI Jakarta periode 1997-2007, Sutiyoso, terbilang luas karena terletak di atas lahan seluas 3 hektare. Di dalam kawasan rumahnya terdapat berbagai fasilitas lengkap, seperti kebun binatang hingga museum.
Rumah dengan lahan seluas 3 hektare ini punya beragam fasilitas, seperti kebun binatang, aviary atau kandang burung yang besar, dan juga museum. Biasanya, Bang Yos berkeliling area rumahnya yang luas ini naik mobil golf.
Rumah ini juga dilengkapi kolam yang berisi salah satu ikan predator di air tawar yaitu ikan arapaima. Sementara itu, di kebun binatangnya ada 50 jenis binatang, mulai dari monyet, kanguru hingga beruang madu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pria yang akrab disapa Bang Yos ini mengaku, anak-anak hewan yang berkembang biak di kebun binatang miliknya akan diberikan ke Kebun Binatang Ragunan untuk dirawat, salah satunya yaitu hewan Siamang.
"Setiap tahun 1 (anak) pasti. Anaknya (Siamang) kita titipkan ke Ragunan. Kalau sudah dewasa, nggak kita ambil nanti dibantai sama ayahnya, bersaing dia," kata Bang Yos, dikutip dari YouTube FYP Trans 7 Official, Senin (19/8/2024).
![]() |
Untuk area aviary, luasnya mencapai 1.000 meter persegi (m2) dan di dalamnya hidup 30 jenis hewan. Aviary tersebut diberi nama Aviary Bang Tak hanya burung, ada juga hewan lain seperti kelinci dan kancil di aviary tersebut.
![]() |
Di area Aviary tersebut juga ada rumah pohon dengan fasilitas lengkap. Di dalamnya ada TV, sofa, serta AC. Bang Yos mengaku, rumah pohon itu dibangun untuk arena cucu-cucunya bermain.
![]() |
Di bagian belakang rumah Bang Yos ada museum yang diberi nama Jiwa & Ragaku untuk Negeriku. Bang Yos bercerita, ia membangun museum tersebut selama empat tahun dan semua konsep museum dibuat oleh dirinya sendiri.
"Empat tahun aku bikin museum ini, nyari-nyari foto di Batujajar, di Kostrad, di Kopassus, gua cari," ujarnya.
Di dalam museum tersebut juga ada beberapa hewan hasil buruan Bang Yos yang diawetkan. Semua binatang yang ada di area rumahnya maupun yang diawetkan, kata Bang Yos, sudah memiliki izin dari yang berwenang.
![]() |
Museum tersebut kebanyakan berisi tentang perjalanan hidup dirinya. Bang Yos lahir dari keluarga kurang mampu. Ia bahkan tidak bisa melanjutkan kuliah karena kesulitan ekonomi. Sedari kecil ia juga turut membantu orang tuanya menggembala kambing sebelum kambing-kambing tersebut dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
"Putus sekolah karena nggak mampu membiayai lah orang tua saya. Maka aku cari sekolah yang nggak bayar, Akademi Militer (Akmil)," ujar bang yos.
Meski demikian, ibunya sempat menentang dirinya yang ingin masuk Akmil. Salah satu cara mensiasatinya adalah dengan menulis alamat rumah temannya agar bisa tetap mendaftar Akmil hingga akhirnya lolos.
(abr/zlf)