Rumah bergaya tropis adalah rumah yang konsep arsitekturnya disesuaikan dengan kondisi iklim tropis. Seperti namanya, rumah dengan gaya tropis sangat cocok untuk di terapkan di Indonesia karena Indonesia adalah salah satu negara yang beiklim tropis.
Karakteristik dari rumah dengan desain tropis salah satunya adalah memasukkan unsur alam ke dalam rumah, seperti banyaknya tanaman-tanaman hias di rumah. Oleh karena itu, para pecinta tanaman hias sangat cocok dengan konsep rumah tropis ini.
Seperti Aliyah Septiana, wanita pemilik Rumah Kimkim ini mendesain rumahnya dengan gaya tropis yang penuh dengan aksen kayu dan tanaman hijau. Desain rumah tropis milik Aliyah ini awalnya bermula pada kecintaannya terhadap tanaman dan juga suasana tradisional Bali dan Jogja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya, awalnya aku memang suka tanaman jadi aku ngambil tema tropis. Terus aku juga suka etnik-etnik dari Bali sama Jogja, jadi aku gabungin saja cuman aku kasih garis warna gitu. Palet warnanya ada warna cokelat, warna oren dari roster, sama warna hijau," ucap Aliyah Septiana pemilik Rumah Kimkim, kepada detikcom, Minggu (16/6/2024).
![]() |
Rumah ini memiliki ukuran yang cukup mungil yaitu sekitar 55 meter persegi. Sedangkan, luas dalam bangunan rumahnya sendiri adalah 40 meter persegi. Konsep dan desain ruangan di rumah ini semuanya dibuat senada dengan lantai kayu dan perabotan kayu.
Untuk kamarnya sendiri, Aliyah mengaku mendapat inpirasi dari desan villa dan hotel di Bali dengan banyaj dekorasi dari bambu.
"Aku kan suka suasana Bali gitu, jadi ini lebih ke villa di Bali gitu sih konsepnya biar serasa staycation terus."
Selanjutnya, untuk pemilihan warna di rumah ini, Aliyah memilih menggunakan palet warna seperti warna coklat, hijau, dan oranye. Warna hijau merujuk pada tanaman hias, coklat adalah untuk aksen kayu, dan warna oranye dipakai di roster yang menutupi bagian teras depan rumah ini.
![]() |
Penggunaan roster di sebagai penutup teras depan di rumah ini bukan tanpa alasan, Aliyah mengaku penggunaan roster ini didasari atas keinginannya yang ingin membuat rumah yang cukup tertutup tapi masih ingin ada cahaya alami yang masuk. Cahaya alami yang masuk melalui cela-cela roster ini juga berguna untuk tanaman-tanaman yang ada ri rumah agar bisa tetap tumbuh subur.
"Roster ini memang sudah aku konsepin dari awal, mau tertutup tapi jangan sampai matahari ngga masuk. Jadi, masih ada matahari masuk gitu," ujar Aliyah.
Selain cahaya dari roster, salah satu titik pencahayaan alami di rumah ini ada di bagian dapur. Di area dapur rumah ini terdapat atap fiber transparan yang menjadi sumber cahaya alami. Menurut Aliyah, atap fiber transparan ini memang sudah ada sejak dulu dan sengaja tidak direnovasi atau di ubah. Rumah ini sendiri awalnya adalah rumah orang tua Aliyah yang kini sudah dirombak menjadi rumah dengan konsep tropis yang hangat.
(dna/dna)