Pernah nggak sih kamu kepikiran untuk tinggal di atas air? Meskipun kamu bisa mewujudkan ini dengan tinggal di kapal pesiar, tetapi bahkan hunian bisa juga kamu bawa ke perairan Lho. Hal ini dilakukan oleh pasangan yang tinggal di rumah terapung di atas danau dan memutuskan untuk tidak kembali menjadi penghuni di darat.
Dikutip dari Business Insider, pasangan ini menyukai olahraga air dan menghabiskan waktunya sebagian besar di danau, sehingga mereka membangun tempat tinggal terapung. Letak danau ini berada di lokasi Danau Fontana, Carolina Utara.
Seorang wanita berumur 27 tahun yang merupakan penghuni dari rumah terapung ini, Sarah Spiro yang bekerja sebagai pemandu di perusahaan petualangan luar ruangan mengatakan bahwa alasan ia memutuskan untuk tinggal di rumah terapung karena itu adalah impiannya untuk bisa memenuhi hobinya didepan rumahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami pasti selalu melewati kabin terapung ini sepanjang waktu. Dalam benak saya, saya selalu berpikir, 'Astaga, apa yang harus saya lakukan dalam hidup untuk mendapatkan salah satunya? Itu akan menjadi impian utama saya untuk memiliki semua hobi tepat di depan pintu rumah saya.'"", ucap Sarah.
Beruntung bagi Sarah dan pasangannya yang berumur 40 tahun, Brandon Jones, seorang manajer marina di Danau Fontana akhirnya mereka mewujudkan mimpi tersebut menjadi kenyataan untuk membeli rumah terapung pertama di danau. Rumah itu memerlukan renovasi total karena tidak layak dihuni. Setelah dua tahun pembelian rumah itu, pasangan ini akhirnya membangun rumah terapung baru dan lebih besar dimana terdapat ruang tamu dan tempat untuk menampung tamu.
![]() |
Pasangan ini hanya membutuhkan waktu selama dua bulan untuk menyelesaikan pembangunan rumah terapung baru itu yang luasnya sekitar 360 kaki persegi, dilengkapi dengan ruang dermaga di luar seluas 400 kaki. Renovasi yang cepat ini diperlukan karena sebelum pasangan ini dipenuhi dengan kesibukannya pada saat musim semi dan musim gugur. Selama pembangunan rumah baru tersebut, mereka tinggal di tempat sebelumnya sebelum memutuskan untuk menyewa rumah terapung yang lebih kecil itu.
"Rasanya seperti sebuah kemenangan bagi kami karena kami bisa mendapatkan rumah yang lebih besar, dengan ruang tamu dan tempat untuk menampung teman dan keluarga kami," kata Sarah.
![]() |
Namun, untuk membangun rumah terapung baru, otoritas Lembah dari rumah terapung ini juga memiliki syarat dan aturan ketat sebelum pembangunan baru di Danau Fontana, yang dikelola oleh Otoritas Lembah Tennessee (Tennessee Valley Authority) yakni harus membeli rumah yang sudah ada untuk membangun yang baru.
Dalam kasus yang dialami pasangan ini, izin untuk pembangunan rumah terapung hanya berada di lokasi tertentu di danau. Namun, bangunan itu sudah tidak ada karena runtuh sehingga dipindahkan setelah beberapa tahun. Hal yang harus dilakukan oleh pasangan itu hanya membeli izin tersebut.
Menurut Asheville Citizen-Times, jumlah terapung di Danau Fontana diperkirakan sebanyak 400 rumah. Pelabuhan tempat tinggal pasangan itu kira-kira hanya ada sekitar 20 rumah. Artinya pelabuhan ini yang paling sedikit penduduknya.
"Total di danau ini sekitar ada lima pelabuhan dan pelabuhan disini memiliki penduduk yang paling sedikit dibanding lainnya. Ada beberapa di antaranya di danau ini memiliki 150 pelabuhan atau lebih, itu sudah hampir seperti 'kota kecil'," tambahnya.
Sarah mengatakan bahwa biaya pembangunan rumah terapung ini memakan sekitar US$ 90 ribu atau setara dengan Rp 1,35 miliar.Selain izin rumah, mereka juga perlu membayar US$ 5 ribu atau setara dengan Rp 75 juta setiap tahunnya. Adapun biaya tambahan ini tergantung dengan fasilitas yang ditawarkan otoritas tersebut.
"Fasilitas yang kami punya ini ada tempat berlabuh yang termasuk di dalamnya, jadi kami bisa datang dan pergi dari mobil kami, hal ini juga memberi kami air kota yang mengalir di bawah air dari marina," ucap Sarah.
Lantas, apa tantangan yang dihadapi ketika memutuskan hidup di rumah terapung?
Hal paling sulit dan menantang dari proyek ini adalah logistik yang diperlukan perlu pengamanan dan pengangkutan material konstruksi. Perabotan yang memenuhi rumah ini perlu memakai perahu untuk membawanya kerumah. Selain itu, jarak untuk ke toko perangkat membutuhkan setidaknya satu jam lebih untuk mendapatkan logistik yang diinginkan.
Bagi mereka yang ingin tinggal di rumah terapung, hal yang harus dilakukan adalah memeriksa peraturan setempat sebelum membangun sehingga pastikan jangan terburu-buru untuk mewujudkan keinginan kamu untuk membangun rumah di danau.
"Sayangnya, hal ini tidak diperbolehkan di banyak tempat. Jadi jangan hanya melihat kami melakukannya dan berpikir kamu bisa keluar dan melakukannya. Namun, selama kamu bisa menemukan tempat yang memungkinkan hal ini, menurut saya, lakukan saja." ucap Sarah
Tinggal di rumah terapung sama nyamannya dengan rumah pada umumnya. Namun, bonus dirumah ini ialah memberikan ketenangan karena melihat pemandangan air yang indah. Setelah kamu menguasai tinggal di rumah terapung, ini tidak sulit dilakukan dan memberikan perspektif baru bahwa kehidupan bisa dilakukan dengan alternatif lain.
(dna/dna)