- Penawaran Harga Rumah Terlalu Rendah
- Alasan Pembeli Menawar Harga Rumah Terlalu Rendah Tetapkan Tujuan Penjualan Sejak Awal Kendalikan Emosi Saat Negosiasi Tunjukkan Nilai dan Keunggulan Properti Ajukan Penawaran Balik Secara Strategis Pertimbangkan Seluruh Ketentuan Penawaran Ketahui Waktu yang Tepat untuk Menolak
Menjual rumah sering kali dihadapkan pada situasi pembeli yang menawar harga jauh di bawah harga pasaran. Kondisi ini memang menjengkelkan, tetapi bisa menjadi awal negosiasi yang menguntungkan jika disikapi dengan tepat.
Dalam proses jual beli rumah, tawaran rendah dari calon pembeli merupakan hal yang cukup umum terjadi. Banyak penjual merasa bingung, kecewa, bahkan frustrasi ketika harga rumah yang ditawarkan tidak sesuai dengan ekspektasi. Namun, menolak nego secara langsung akan membuat pembeli membatalkan transaksi.
Memahami alasan di balik penawaran rendah dan mengetahui strategi meresponsnya adalah kunci untuk mendapatkan harga terbaik. Dengan cara yang tepat, penjual tetap bisa mempertahankan nilai properti tanpa memutus proses negosiasi.
Penawaran Harga Rumah Terlalu Rendah
Penawaran harga rumah terlalu rendah nego awal pembeli yang nilainya jauh di bawah harga rumah yang dipasang. Umumnya, penawaran ini berada di kisaran 10 hingga 20 persen lebih rendah dari harga listing.
Meski terlihat tidak masuk akal, tawaran tersebut kerap digunakan sebagai langkah awal untuk membuka kesempatan negosiasi. Terutama di kawasan rumah dengan persaingan jual yang tinggi.
Alasan Pembeli Menawar Harga Rumah Terlalu Rendah
Pembeli bisa saja menganggap harga rumah terlalu mahal, berdasarkan riset mereka terhadap rumah sejenis di sekitar lokasi. Selain itu, pembeli juga sering ingin menguji seberapa besar fleksibilitas harga dari penjual.
Faktor keterbatasan keuangan juga menjadi alasan lain, di mana dana yang dimiliki pembeli tidak mencapai harga listing. Dilansir dari situs The Goff Team, berikut beberapa cara cerdas untuk menyikapi pembeli yang terlalu rendah dalam menego harga rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapkan Tujuan Penjualan Sejak Awal
Sebelum merespons tawaran yang rendah, penjual perlu menentukan prioritas utama. Apakah ingin menjual cepat atau mengejar harga tertinggi. Jika kecepatan transaksi menjadi fokus utama, tawaran lebih rendah dengan proses pembelian cepat bisa dipertimbangkan. Namun, jika harga maksimal adalah tujuan utama, penjual harus siap mempertahankan nilai rumah yang dijual.
Kendalikan Emosi Saat Negosiasi
Negosiasi harga sebaiknya dilakukan secara objektif dan profesional. Menghilangkan emosi dari proses pengambilan keputusan akan membantu pembeli merespon dengan lebih strategis dan masuk akal.
Tunjukkan Nilai dan Keunggulan Properti
Penjual disarankan menyiapkan hal yang bisa mendukung harga rumah tetap tinggi, seperti hasil renovasi, peningkatan fasilitas, serta analisis pasar yang menjual rumah sejenis di kawasan sama. Informasi ini dapat digunakan untuk menjelaskan bahwa harga rumah sudah sesuai dengan nilai pasar. Dengan begitu, pembeli bisa memahami alasan harga tidak bisa ditekan terlalu jauh.
Ajukan Penawaran Balik Secara Strategis
Alih-alih menolak, penawaran balik bisa menjadi solusi terbaik. Agen properti berperan penting dalam menyusun strategi negosiasi yang seimbang antara harga penjual dan kemampuan pembeli. Penawaran balik yang profesional menjaga peluang kesepakatan tetap terbuka.
Pertimbangkan Seluruh Ketentuan Penawaran
Harga bukan satu-satunya faktor dalam transaksi properti. Penjual juga perlu memperhatikan tanggal penutupan, fleksibilitas biaya, hingga syarat inspeksi. Pembeli yang menawarkan proses cepat dan minim hambatan terkadang layak dipertimbangkan meski harganya sedikit lebih rendah.
Ketahui Waktu yang Tepat untuk Menolak
Jika tawaran yang diajukan terlalu jauh dari batas minimum harga dan pembeli tidak menunjukkan niat bernegosiasi lebih lanjut, menolak dengan sopan adalah langkah bijak. Menunggu pembeli yang lebih serius sering kali memberikan hasil yang lebih baik dibanding memaksakan kesepakatan yang merugikan.
Nego dengan harga rendah adalah bagian tak terpisahkan dari proses jual beli rumah dan tidak selalu berarti transaksi akan gagal. Dengan strategi yang tepat, penjual dapat mengubah situasi tersebut menjadi peluang untuk mencapai kesepakatan terbaik. Memanfaatkan keahlian agen properti menjadi kunci sukses dalam menghadapi pembeli yang menawar terlalu rendah.
(zlf/zlf)











































