Mendekorasi interior rumah bisa menggunakan berbagai ornamen, seperti menggunakan kain bermotif. Kamu bisa bikin ruangan tampak lebih cantik dengan membuat konsep ruang bermotif misalnya dengan desain toile.
Lantas, apa sebenarnya desain toile?
Melansir The Spruce, Rabu (16/10/2024), toile dalam bahasa Prancis toile berarti 'kain linen' atau 'kanvas'. Toile adalah jenis kain seperti kanvas yang menjadi populer sebagai elemen dekorasi sejak pertengahan tahun 1700-an.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Toile memiliki bisa berupa sejumlah hal selain kain kanvas. Toile ini bisa jadi pola yang berulang pada kain atau pakaian uji coba dari bahan kain.
Biasanya toile mengacu pada pola berulang. Pola tersebut menggambarkan pemandangan pedesaan yang rumit dan mendetail dengan berbagai macam warna seperti biru, hijau, dan merah.
Sejarah Toile
Toile adalah biasa diucap 'twall', memiliki sejarah panjang dan beragam di sekitar Eropa dan Amerika Serikat. Toile dikembangkan di Irlandia pada sekitar tahun 1700-an.
Awalnya toile digunakan oleh para penjahit untuk pengujian pola pada kain murah yang putih atau putih pucat. Walaupun toile ini berasal dari Irlandia, kepopuleran produk ini muncul di Prancis sekitar tahun 1760.
![]() |
Pabrik pertama dibuka oleh Oberkampf yang didirikan di Jouy-en-Josas, Prancis. Dengan bahan yang dijuluki 'Toile de Jouy', Oberkampf bekerja sama dengan desainer ternam, Jean-Baptiste untuk mengembangkan pola serta gaya toile klasik yang dapat dijumpai hingga kini.
Kain toile kini menjadi sangat erat kaitannya dengan pelapis di rumah. Kain ini bisa digunakan sebagai bantal, gorden, sprei, serta pelapis furnitur.
Pakaian dan kertas dinding yang berbahan toile menjadi populer, terutama bagi masyaraka kelas atas. Para penduduk berbondong-bondong membawa kain toile ke daerah Amerika Utara selama era kolonial.
Pada saat itu, kain toile menjadi barang yang sangat dicari. Kain ini sering ditemukan di situs bersejarah Amerika, seperti Williamsburg dan Virginia.
Ketika Williamsburg tengah mengalami kenaikkan popularitas pada tahun 1930 an, kain toile pun mengalami kebangkitan.
Hal serupa juga terjadi selama tahun 1970-an saat Amerika merayakan ulang tahun ke-200. Meski toile sudah diproduksi tanpa henti sejak awal ditemukan di Irlandia sekitar tahun 1700-an, popularitas kain toile mengalami kenaikan dan penurunan dalam kurun waktu 400 tahun terakhir.
Bahan
Mengutip dari William Morris Wallpaper co., toile umumnya terbuat dari katun atau linen yang menawarkan tekstur yang kuat tapi tetap menyerap keringat. Tenunannya biasanya polos, sehingga bisa menyeimbangkan antara daya tahan dan kenyamanan.
Bahan ini dulu banyak dipilih karena harganya yang terjangkau. Kain ini sering kali tidak diputihkan, sehingga menunjukkan dasarnya yang putih pucat atau krem alami. Warna dasar itu ideal untuk pencetakan mendetail yang akan dilakukan setelahnya.
![]() |
Interpretasi Modern
Penafsiran pada toile modern mempertahankan unsur tradisional yang menggabungkan prinsip desain kontemporer. Desainer bereksperimen dan bermain dengan skema warna di luar biru dan putih klasik.
Teknologi cetak digital memungkinkan pola yang terdapat pada kain toile menjadi lebih detail serta bervariasi. Pola toile tengah dirancang kembali pada bahan-bahan yang tidak konvensional seperti sintetis dan kain metalik.
Inovasi ini memastikan bahwa toile tetap relevan, tradisional dan modern.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/dhw)