Desain tegel dengan gaya klasik menjadi ornamen penting dalam menciptakan nuansa mewah pada rumah-rumah bangsawan tempo dulu.
Siapa sangka, gaya klasik yang dihadirkan itu tetap menjadi pilihan istimewa yang tak lekang dimakan waktu. Ubin tegel sendiri pertama kali diperkenalkan dan masuk ke Indonesia oleh bangsa Spanyol dan Portugal.
Di negara tersebut, ubin bermotif ini dikenal dengan sebutan Azulejo. Nama 'tegel' di Indonesia, dikenal karena pabrik Azulejo pertama yang ada di Indonesia memakai nama Tegel & Beton Kunci di Pulau Jawa yang didirikan oleh warga Belanda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Penggunaan ubin tegel pada arsitektur modern salah satunya bisa dijumpai pada lantai area resto di Hotel Harris Kuta Tuban yang jaraknya tak sampai 10 menit berjalan kaki dari Bandara Ngurah Rai, Bali.
Lantai tegel dengan kombinasi beragam motif bernuansa monokromatik hitam putih berhasil menyatu sempurna dengan furnitur yang didesain dengan gaya modern minimalis.
![]() |
Nuansa klasik di tengah interior bangunan Hotel Harris Kuta Tuban yang didominasi gaya minimalis modern berhasil menghadirkan nuansa unik yang membuat ruangan tak terkesan monoton.
Nuansa modern namun estetik juga bisa dihadirkan lewat kombinasi pencahayaan dan ornamen penghias lampu sederhana yang dipadukan dengan panel kayu pada bagian langit-langit ruangan.
![]() |
Meski sederhana, penyusunan panel kayu yang dibuat tertata rapih membentuk garis-garis panjang memberi kesan ruangan lebih dinamis.
(dna/dna)