Saat membeli atau membangun rumah, lantai menjadi salah satu bagian yang penting untuk dipertimbangkan, baik dari segi material, desain, ataupun harga. Pasalnya, semua aktivitas di rumah berlangsung di atas lantai sehingga harus memberikan kenyamanan dan keleluasaan bagi para penghuni.
Ada banyak pilihan jenis lantai di rumah, salah satunya tegel. Tegel merupakan lantai ubin yang dibuat dari semen dan pasir. Keunikan tegel dibandingkan lantai ubin lainnya terletak pada motif dan warnanya.
Melansir situs AT & Associates, Minggu (8/10/2023), kata 'tegel' merupakan serapan dari bahasa Belanda yang berarti ubin. Jenis lantai ubin ini berasal dari Spanyol dan Portugal dan diprediksi telah dipakai sejak abad ke-13 hingga abad ke-15.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski berasal dari Spanyol dan Portugal, motif tegel kemudian berevolusi dengan mengadopsi pola batik tulis dengan warna yang lebih lembut dan gelap. Nah, motif tegel yang khas dan unik ini mampu memberikan kesan vintage dan klasik pada rumah.
![]() |
Dikutip dari artikel penelitian berjudul Book Design as Tegel Information Media and Its History in Indonesia oleh Wantoro dan Eldhie Rutfi Milega, Minggu (8/10/2023), tegel memiliki motif yang sangat identik dengan budaya Indonesia zaman dulu. Buktinya dapat dilihat dari penggunaan tegel sebagai lantai di bangunan-bangunan bersejarah di Indonesia, seperti Keraton Yogyakarta.
Perkembangan tegel sebagai lantai di Indonesia diprediksi mulai pada tahun 1920-an. Lois Maria Stocker dan Jules Gerrit Commane adalah dua orang berkebangsaan Belanda dibalik perkembangan tegel di Indonesia. Mereka mendirikan pabrik bernama Tegel & Beton Kunci di Yogyakarta, tak jauh dari keraton. Awalnya, tegel hanya digunakan pada bangunan milik bangsawan atau kerajaan saja, lho!
Selain motifnya yang unik, proses pembuatan togel yang tak kalah menarik. Tegel ternyata dibuat dengan tangan atau handmade tanpa bantuan mesin, lho! Proses pembuatan secara handmade ini termasuk dari pembentukan, embossing, hingga pewarnaan. Makanya, motif tegel kerapkali tidak selalu sempurna dan presisi dibandingkan lantai ubin lainnya.
Bobot tegel memang lebih berat dibandingkan lantai ubin lainnya. Ukurannya pun terbatas, yaitu 20 x 20 cm. Proses pembuatan tegel bisa memakan waktu hingga enam bulan. Oleh karena itu, meski harganya murah, jumlah tegel yang dibutuhkan untuk lantai rumah bisa jadi lebih banyak dibandingkan jika menggunakan lantai ubin jenis lain.
Dari segi tekstur, tegel juga memiliki permukaan yang halus, tetapi tidak licin. Oleh karena itu, kamu akan merasakan efek dingin dan sejuk saat berada di atasnya. Keunikan ini membuat tegel cocok dipasang sebagai lantai dan dinding kamar mandi, dapur, teras, serta kamar tidur.
Kamu tak perlu pusing merawat lantai tegel, lho! Kemampuan tegel untuk tahan air membuatnya memiliki daya tahan yang baik. Warnanya pun sangat awet dan tidak mudah pudar meskipun puluhan tahun digunakan. Untuk membersihkannya, kamu hanya perlu menyapu dan mengepelnya secara rutin agar kilapnya tetap terjaga.
Dengan desain klasik dan perawatan yang mudah tersebut, lantai tegel kembali populer akhir-akhir ini, lho! Popularitas tegel meningkat karena banyaknya tempat-tempat umum yang menggunakan tegel sebagai lantai bangunannya. Konon, penggunaan tegel di tempat-tempat umum ini juga terinspirasi dari Keraton Yogyakarta.
Bagaimana? Kamu juga tertarik untuk menggunakan tegel di rumah?
(dna/dna)