Jakarta - Seto Mulyadi atau lebih dikenal sebagai Kak Seto menunjukkan isi rumahnya yang berada di Jakarta. Begini penampakan rumah bergaya town house tersebut.
Dulu Tidur di Jalanan, Intip Rumah Kak Seto Seluas 2.000 Meter

Kak Seto bercerita ia sebelumnya tinggal di Surabaya. Setelah gagal masuk fakultas kedokteran di 4 universitas terkenal, ia datang ke Jakarta. Namun, takdirnya tak mulus, 7 bulan pertama di Jakarta ia tidur di dekat tempat sampah. Kemudian ia mendapat tempat tinggal setelah diterima sebagai pembantu rumah tangga selama 7 tahun.
Kini ia telah berhasil mengubah nasibnya. Ia tinggal di Jakarta dengan rumah yang luas yakni 2.000 meter persegi. Di lahan seluas ini, ia bisa membangun 3 rumah sekaligus. Untuk dirinya, anak cucunya, dan kantor pribadinya.
Sisa lahan yang ia punya digunakan untuk taman hijau dan taman bermain anak-anak. Banyak sekali playground atau arena bermain di rumahnya. Kak Seto berkata anak-anak di sekitar rumahnya boleh datang dan bermain di tamannya.
Rumah Kak Seto bergaya town house. Arsitekturnya mirip dengan rumah-rumah Belanda zaman dulu.
Penampakan ruang tamu Kak Seto terlihat sederhana. Dengan 3 kursi kayu berukuran sedang, meja kayu, dan hiasan bunga anggrek yang cantik di tengahnya.
Ruang tamu tadi berhadapan dengan ruangan yang lebih besar lagi. Di sini keluarga Kak Seto sering berkumpul. Kemudian, di ujung ruangan terdapat piano yang masih sering mereka gunakan.
Belok ke kiri dari ruang tamu, terdapat meja makan yang lebar dan dapur. Kak Seto mengatakan sehari-hari ia hanya memakan makanan dari buah dan sayuran. Bahkan sekarang ia tidak lagi memakan daging atau susu sapi.
Bagian dapur yang bersinggungan dengan meja makan tadi memiliki kitchen island mini. Kabinet di rumh ini pun memakai warna yang kontras dengan sekelilingnya yakni kuning.
Kak Seto mengungkapkan saat ini anak pertamanya masih tinggal bersamanya. Kini ia sudah memiliki 4 cucu yang masih kecil. Cucu pertamanya baru berusia 10 tahun.
Di bangunan terpisah, terdapat kantor pribadinya. Di sini banyak sekali perabotan terutama tempat duduk. Seluruh dindingnya pun penuh dengan pajangan penghargaan yang diterima Kak Seto selama menjadi sosok 'Sahabat Anak'.
Bahkan playground tidak hanya ada di luar rumah, melainkan ada pula di dalam kantornya.
Dulunya area ini merupakan ruang outdoor, tetapi ia mengubahnya jadi tertutup. Di tempat ini ia sering berolahraga apabila di luar hujan.
Cucu pertama Kak Seto yang masih berusia 10 tahun, sangat menyukai wayang. Bahkan cita-citanya adalah seorang dalang. Ia bisa memainkan wayang dengan bahasa Jawa berbekal belajar dari YouTube sejak usia 7 tahun. Hobi cucunya ini pun di dukung keluarga hingga dibuatkan ruang khusus untuk berlatih.