Jakarta - Rumah Raden Saleh di tengah kota Jakarta masih kokoh berdiri. Meski begitu, rumah yang sudah berusia 1,5 abad ini kondisinya sudah mengalami beberapa kerusakan.
Foto Properti
Melihat Lebih Dekat Rumah Raden Saleh Berusia 1,5 Abad di Tengah Jakarta

Raden Saleh adalah seniman Indonesia yang telah melahirkan banyak karya seni lukis yang telah diakui dunia, salah satu lukisannya berjudul Penangkapan Pangeran Diponegoro (1857). Raden Saleh serius belajar melukis di Eropa hingga tinggal di sana selama 20 tahun, sebelum akhirnya kembali ke Tanah Air. Selama di Indonesia, Raden Saleh membangun sebuah rumah yang saat ini kita kenal sebagai Rumah Raden Saleh di Cikini.
Tim detikcom berkesempatan mengunjungi langsung Rumah Raden Saleh. Pihak Yayasan Kesehatan PGI Cikini sudah memberitahu jika bangunan tersebut sedang dalam tahap persiapan pemugaran.
Bagian pintu masuk utama bangunan tersebut sudah dipasang tali plastik tanda tidak boleh dimasuki serta terdapat kerangka besi penopang di kanopi teras. Menurut Arsitek Konservasi Rumah Raden Saleh, Arya Abieta, kerangka besi tersebut dipasang untuk menyangga kanopi teras. Tim Konservasi Rumah Raden Saleh menemukan ada retakan pada salah satu kolom sehingga perlu ditopang.
Kerusakan bukan hanya pada bagian kolom di lantai atas, melainkan beberapa dinding fasadnya pun sudah banyak yang retak. Ada yang retak rambut, ada pula retakan yang cukup dalam.
Rumah ini memiliki banyak sekali jendela dan pintu masuk. Saat tim detikcom datang ke lokasi, tidak ada seorang pun yang berada di dalam rumah tersebut. Saat ini kunjungan dibatasi karena kondisi rumah yang fondasinya mulai lapuk. Untuk bisa berkunjung harus mendapat izin dari Yayasan Kesehatan PGI Cikini.
Saat masuk ke dalam Rumah Raden Saleh, bagian belakangnya masih sangat terawat. Menurut Arya bagian belakang adalah area baru yang dibuat setelah Raden Saleh menjual rumah tersebut. Bagian belakang terdapat beberapa ruangan seperti ruang rapat, ruang siaran, kamar mandi, dan ruang lain yang kondisinya tertutup.
Pintu kayu niche asli yang dibuat oleh Raden Saleh masih berdiri kokoh. Bentuk pintu ini sama dengan bentuk pintu utama yang berada di seberang aula. Bagian inti dari rumah ini adalah aula atau hall besar di tengah. Hall tersebut dikelilingi dengan 8 kamar di kanan dan kiri. Di area ini lampu-lampu masih bisa dinyalakan. Namun, kondisi kamar seluruhnya sudah kosong, hanya menyisikan beberapa barang yang ditumpuk di pojokan dan wastafel.
Lantai atas hanya bisa diakses dengan 1 tangga dan tidak sembarangan orang boleh ke atas. Arya mengatakan lantai di atas terbuat dari kayu jati, saat berjalan di atas harus hati-hati dan menempel di dinding. Beberapa dinding juga ada yang terbuat dari bahan kayu.
Di lantai atas terdapat 9 kamar dan ada beberapa ruangan lagi di bagian belakang yang sebelumnya dipakai oleh perawat dan dokter. Bagian belakang lantai dua cukup bersih dan terang karena terdapat bukaan. Di setiap sisi rumah tersebut memiliki balkon.
Arya mengatakan pihak konservasi Rumah Raden Saleh dan Yayasan Kesehatan PGI Cikini mengatakan Rumah Raden Saleh perlu segera diperbaiki. Mereka sudah membentuk tim untuk proyek pemugaran dengan dukungan dari Pemprov DKI Jakarta. Seperti yang diketahui Rumah Raden Saleh sudah menjadi Bangunan Cagar Budaya.