Jakarta - Dugaan penipuan kontrakan fiktif di Bekasi telah menjerat 62 korban dengan total kerugian mencapai Rp 7,2 miliar. Begini penampakan kontrakan tersebut.
Potret Kontrakan Fiktif Bekasi yang Kini Hancur dan Dipenuhi Vandalisme

Lokasi kontrakan fiktif tersebut berada di kawasanΒ Kampung Pulo Gede RT 04/11, Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi. Di sebidang tanah seluas 250 meter persegi ini berdiri 6 unit kontrakan ukuran 35 meter persegi. Letaknya tepat di pinggir jalan dan di depan Masjid Nurul Iman.
Bangunan runtuh ini menyita perhatian pengguna jalan. Terutama tulisan-tulisan merah bertuliskan kekecewaan korban dugaan penipuan yang dilakukan oleh Karsih (48). Di atas reruntuhan tersebut, sebelumnya berdiri 2 kontrakan 1 kamar yang sudah dibeli oleh puluhan orang.
Tulisan merah tersebut memang dibuat oleh para korban. Namun, yang menghancurkan 2 unit kontrakan tersebut adalah kakak pelaku yang memegang sertifikat tanah 6 kontrakan tersebut. Penghancuran 2 unit tersebut tidak disetujui oleh Karsih. Sebelum 2 unit kontrakan tersebut benar-benar dihancurkan, Karsih telah melarikan diri bersama putrinya. Hingga saat ini tidak ada yang mengetahui kaberadaannya.
Penghancuran 2 unit kontrakan tersebut juga menguak aksi licik Karsih yang disebut telah menjerat korban sejak 2023. Sejak awal Juli, banyak pembeli kontrakan milik Karsih berdatangan dan menyadari bahwa mereka bukan pemilik satu-satunya bangunan tipe 35 tersebut. Ada sekitar 62 orang yang mengklaim kepemilikannya.
Para korban berkumpul di kontrakan tersebut pada Senin (14/7/2025) dan meluapkan amarah dengan merusak 2 rumah Karsih yangΒ sudah kosong dan terkunci. Mereka memecahkan kaca dan menulis tuntutan pengembalian uang yang dibawa kabur Karsih.
Kaca yang dipecahkan, berserakan di dalam rumah. Terlihat pula kotak pasir kucing yang belum berserakan tertinggal di dalam.
Rumah yang dulunya ditempati Karsih juga ikut dijual dengan harga mulai dari Rp 100 jutaan. Alasannya beragam, tetapi yang paling sering diucapkannya adalah Karsih sedang butuh uang sehingga rumahnya dijual murah.
Saat ini, dinding luar kedua rumah Karsih penuh dengan coretan vandalisme dari para korban.
Selain bangunan, halaman samping 6 kontrakan tersebut pun menjadi sasaran amarah korban. Terdapat beberapa kata di dindingnya yang ditulis dengan cat merah.