Jakarta - Menteng merupakan salah satu kawasan elit di Jakarta. Sejak awal dibangun, kawasan itu memang diperuntukkan kalangan atas. Begini potretnya.
Potret Kawasan Elite Menteng dari Masa ke Masa

Kawasan Menteng memang sudah direncanakan sebagai area perumahan untuk para pejabat era kolonial Belanda yang kala itu pusat pemerintahannya ada di Weltevreden atau Lapangan Banteng. Menteng mulai dikembangkan sekitar tahun 1912 dan dirancang oleh arsitek sekaligus pendiri pengembang real estat NV de Bouwploeg, PAJ Moojen, yang kemudian disempurnakan oleh arsitek FJ Kubatz. Foto: Almadinah Putri Brilian/detikcom
Dibangun sebagai area perumahan, ada beberapa gaya arsitektur yang digunakan, seperti Indische Empire, art deco, gaya tradisional barat, Amsterdamse School, gaya vila atau bungalow, dan gaya modern. Foto: Almadinah Putri Brilian/detikcom
Ada beberapa tipe rumah yang ada di Menteng saat dibangun. Salah satunya rumah tipe Tosari yang umumnya ada di Jl. Kusumaatmadja hingga Jl. Sumenep. Rumah tipe Sumenep yang dibangun pada akhir 1930-an. Foto: via buku karya Adolf Heuken, Menteng 'Kota Taman' Pertama di Indonesia
Ada juga rumah tipe vila. Ini merupakan rumah tipe vila di Jl. Teuku Umar. Foto: via buku karya Adolf Heuken, Menteng 'Kota Taman' Pertama di Indonesia
Ada juga rumah dengan bentuk atap khusus, salah satunya atap mansard. Ini merupakan foto dari tahun 1941. Foto: via buku karya Adolf Heuken, Menteng 'Kota Taman' Pertama di Indonesia
Lalu, ada rumah yang dipengaruhi gaya de Stijl. Foto ini diambil pada 1937. Foto: via buku karya Adolf Heuken, Menteng 'Kota Taman' Pertama di Indonesia
Tiga vila agak sederhana di Jl. Cokroaminoto sekitar tahun 1941. Foto: via buku karya Adolf Heuken, Menteng 'Kota Taman' Pertama di Indonesia
Burgemesster Bischopplein, kini taman Suropati sekitar tahun 1937. Tampak belum banyak rumah dan pepohonan belum rindang. Foto: via buku karya Adolf Heuken, Menteng 'Kota Taman' Pertama di Indonesia
Ini merupakan kawasan Taman Suropati. Banyak pepohonan rindang, ada kolam air mancur yang mulai ada permainan air pada sore hari. Kawasan ini kerap dipakai berolahraga maupun duduk santai pada sore hari. Foto: Almadinah Putri Brilian/detikcom
Sengaja dibangun untuk menunjang kebutuhan akan tempat tinggal kalangan atas, Menteng saat ini juga tetap menjadi kawasan elit Jakarta. Bahkan harga tanah di sana disebut tembus Rp 100 juta per meter persegi. Foto: Almadinah Putri Brilian/detikcom
Di sisi lain, tak banyak sisa rumah 'asli' Menteng saat ini. Belum lagi, banyak bangunan yang beralihfungsi. Padahal, kawasan Menteng masuk dalam cagar budaya. Alihfungsi bangunan tersebut salah satu pemicunya karena pemilik bangunan atau rumah di Menteng yang tidak sanggup membayar pajak yang cukup tinggi sehingga harus menjualnya. Foto: Almadinah Putri Brilian/detikcom