Potret Permukiman Padat 'Tanpa Spasi' di Jakarta

Permukiman padat penduduk masih menjadi masalah di Jakarta. Salah satu wilayah dengan permukiman padat berada di Tanah Merah, Koja.

Warga beraktivitas di permukiman padat kawasan Tanah Merah, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara Senin (18/11/2024).

Hingga kini Jakarta punya satu persoalan yang belum selesai, yakni masih banyak pemukiman padat penduduk yang cenderung kumuh.

Hingga kini masih ada kawasan berisi rumah tidak layak huni yang dipadati penghuni, sehingga menurunkan kualitas hidup masyarakat.

Permukiman seperti ini diisi rumah berukuran kecil, berdekatan dengan tetangga, serta dihuni oleh banyak orang.

Area bermain anak juga sulit ditemukan di permukiman yang padat penduduknya.

Kondisi ini akan menciptakan lingkungan hidup yang tidak sehat bagi penghuninya.

Garasi pun sulit ditemui di permukiman padat penduduk. Jadi kendaraan seperti sepeda motor terpaksa di parkir di depan rumah.

Ketua Sub Koordinator Peningkatan Kualitas Permukiman Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman Provinsi DKI Jakarta Sapto Nugroho mengungkapkan upaya yang sudah Pemprov lakukan untuk menata permukiman padat penduduk adalah membangun rusun. Lalu, upaya lain adalah program konsolidasi tanah vertikal (KTV). Program ini dapat menata rumah warga serta memperluas ruang rumah.

Pengamat Tata Kota Nirwono Yoga mengatakan, pemerintah dapat meremajakan permukiman padat penduduk dengan mengubahnya menjadi rumah susun. Ada beberapa langkah yang perlu dilalui seperti mengecek status kepemilikan tanah dan bermusyawarah dengan masyarakat.

Cagub Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil dan Suswono berencana melakukan penataan permukiman padat Jakarta. Cagub Jakarta nomor urut 3, Pramono Rano pun juga berkomitmen untuk menata kawasan kumuh di Jakarta.