Jakarta - Setelah sempat menerobos dan tinggal selama 6 bulan, warga diminta untuk mengosongkan Kampung Susun Bayam. Kini mereka tinggal di shelter hunian sementara.
Foto Properti
Potret Kondisi Hunian Sementara Eks Warga Kampung Susun Bayam

Seorang warga yang menggendong anaknya beraktivitas di kawasan hunian sementara di Jalan Tongkol, Jakarta Utara, Jumat (31/5/2024).
Sebelumnya, warga diusir dari Kampung Susun Bayam oleh sekelompok petugas keamanan pada Selasa (21/5/2024). Β
Kini warga tinggal di shelter hunian sementara di kawasan Jalan Tongkol, Jakarta Utara. Β
Seorang warga sedang mencuci perlengkapan dapur di hunian sementara. Β
Kini warga tinggal di hunian sementara yang bangunannya terbuat dari triplek.
Menurut warga, mereka akan terus berjuang untuk mendapatkan haknya kembali. Β
Seorang warga beristirahat di hunian sementara yang sempit. Β
Sebelumnya sebanyak 40 KK nekat menerobos masuk ke bangunan Kampung Susun Bayam dan tinggal di sana per November 2023. Setelah berhasil bertahan hampir 6 bulanan, warga digeruduk ratusan petugas keamanan untuk mengosong Kampung Susun Bayam pada Selasa (21/5/2024).Β Β
Pada Selasa (21/5/2024), perwakilan warga mencapai kesepakatan sementara dengan pihak PT JakPro terkait sengketa hunian Kampung Susun Bayam. Mereka bersedia pindah ke hunian sementara di Jalan Tongkol 10, Jakarta Utara.Β Β
Warga yang didampingi Komnas HAM telah menentukan jadwal untuk melakukan agenda mediasi pada 1 Juni 2024 mendatang dengan PT JakPro. Selama menunggu mediasi, kedua belah pihak telah berjanji akan menjaga kondusifitas antar pihak. Β
Coretan curahan hati warga terpampang di kawasan hunian sementara di Jalan Tongkol 10, Jakarta Utara.Β Β
Warga menunjukkan surat dari JakPro tentang daftar calon penghuni Kampung Susun Bayam. Surat dengan nomor 110/UT0000/VIII/2022/0482 itu bertanggal 22 Agustus 2022. Β