.webp)
Jakarta - Borley Rectory adalah rumah hantu terseram di Inggris yang dibangun pada 1862-1863. Simak tampilan rumah hantu ini dari tahun ke tahun.
Begini Wujud Rumah Hantu Terseram Inggris Tempat Anak Ditampar Setan
Rabu, 13 Mar 2024 17:00 WIB
Rumah hantu yang berlokasi di Suffolk pada awalnya ditinggali oleh keluarga Henry Dawson Bull yang seorang pendeta. Kejadian tidak menyenangkan menghantui keluarga ini, mulai dari suara ketukan pada pintu kamar, anak perempuannya ditampar oleh hantu tersebut, anak laki-lakinya Henry Foyster Bull melihat penampakan di halaman berupa kaki dan orang tanpa kepala. Foto: Borley Rectory via Mirror
Meski diganggu dengan berbagai cara, hantu di Borley Rectory tidak mengancam nyawa keluarga mereka hingga Henry Foyster Bull meninggal dunia pada Juni 1927. Foto: via Burials and Beyond
Setahun kemudian tepatnya pada 1928, penghuni baru datang yang juga seorang pendeta bernama Guy Smith dan istrinya Mabel. Sama seperti keluarga sebelumnya, pasangan yang belum memiliki anak ini juga diganggu oleh hantu di Borley Rectory. Foto: Via foxearth.co.uk
Mabel menemukan bungkusan kertas coklat yang ternyata berisi tengkorak manusia kecil. Guy Smith memakamkan tengkorak tersebut di halaman gereja. Penemuan ini disebut-sebut menjadi pemicu aktivitas supranatural di dalam rumah tersebut. Foto: via Burials and Beyond
Kejadiannya mirip dengan yang dialami oleh keluarga Bull, seperti terdengar langkah kaki, ketukan, hingga muncul cahaya aneh dari dalam rumah. Mereka sampai menghubungi The Mirror untuk mendatangkan Society for Psychical Research (SPR), organisasi paranormal. Daily Mirror mengirimkan jurnalis V.C. Wall dan seorang fotografer ke rumah tersebut dan melihat cahaya aneh dari luar tetapi saat masuk ke dalam rumah tidak terlihat. Foto: via Haunted House
V.C. Wall mengundang salah satu anggota SPR yakni Harry Price untuk mengecek. Kehadirannya ternyata membuat kejadian mistis di Borley Rectory meningkat. Akhirnya, pada Juni 1929 Guy Smith dan Mabel memutuskan meninggalkan Borley Rectory. Foto: Mary Evans Picture Library/PETER UNDERWOOD
