Jakarta - Mereka yang tinggal di kolong tol mungkin sudah tak punya pilihan. Harga rumah yang menjulang tinggi tak sebanding dengan pendapatan mereka.
Beralas Tanah Berdinding Seadanya, Ini Potret Sesaknya tinggal di Kolong Tol Angke

Seorang warga menyebut ada sekitar 200 kepala keluarga (KK) yang tinggal di bawah kolong Tol Angke tersebut. Rumah-rumah warga di sini dialiri listrik. Untuk kebutuhan air minum, warga membeli air ledeng.
Permukiman di bawah kolong Tol Angke, Jakbar. Tampak rumah-rumah dibangun dengan beratapkan beton jalan tol.
Untuk masuk ke dalamnya kolong tol, orang harus menunduk bahkan jongkok. Tempat tersebut juga minim pencahayaan.
Rumah-rumah di lokasi tersebut memiliki ukuran sekitar 2x3 meter. Tampak ada rumah yang dijadikan warung yang menjual minuman kemasan
Ketinggian tempat itu hanya sekitar 150 cm saja. Hal yang pertama kali dirasakan adalah udara yang pengap dan panas karena kurangnya sirkulasi udara.
Terdapat cukup banyak keluarga yang tinggal di bawah kolong jembatan itu. Saat memasuki kawasan tersebut, di kolong tol sebelah kanan maupun kiri terdapat tempat tinggal warga.
Di permukiman kolong tol tersebut juga ada sekolah yang dinamai Sekolah Pondok Domba. Sekolah buka Senin hingga Jumat.