Jakarta - Mesir akan punya gedung 'hidrogen' 240 meter dan tertinggi di Afrika. Nama gedung ini adalah Forbes International Tower, berlokasi di Ibu Kota barunya.
Wujud Gedung 'Hidrogen' di Ibu Kota Baru Mesir, Tertinggi di Afrika

Mesir tengah membangun proyek gedung pencakar langit yang disebut ramah lingkungan karena punya sumber energi dari hidrogen dan panel surya. Pembangunan gedung ini selaras denganΒ visi mereka yakni "karbon negatif-bersih" atau menghilangkan lebih banyak karbon daripada yang dipancarkannya.
Bukan hanya ramah lingkungan, gedung ini tetap memberikan kesan mewah dan megah, bahkan dari bagian lobbynya.
MagnomΒ Properties selaku pengembang telah menandatangani perjanjian dengan Schneider Electric dan H2 Enterprises untuk menjajaki penggunaan teknologiΒ LOHCΒ sebagai sumber daya gedung pencakar langit tersebut. LOHC adalah senyawa organik yang menyerap atau melepaskan hidrogen melalui reaksi kimia.
Sang arsitek, Gordon Gill dari Adrian Smith dan Gordon Gill Architect berambisi untuk mensuplai energi untuk gedung kantor 43 lantai ini dengan hidrogen bersih dan panel surya di bagianΒ fasadΒ gedung.
Didukung oleh 75% hidrogen dan 25% energi matahari, gedung ini tak akan mengandalkan jaringan listrik tradisional, menurut Magnom. Konstruksi gedung ini juga akan memakai material rendah karbon dan bisa memangkas emisi karbon hingga 58%.Β Sementara suplai air dari daur ulang air tawar.
Kota pintar, satelit Kairo yang disebut-sebut memiliki reputasi berkelanjutan, mulai dibangun pada tahun 2016.Β Saat ini pembangunannyaΒ masih berlangsung, tetapi banyak bangunan utama yang telah selesai dibangun. Diperkirakan menelan biaya sekitar US$ 58 miliar atau sekitar Rp 893,7 triliun (kurs Rp 15.409).