Jakarta - Rumah bambu karya Budi Pradono Architects yang dinamakan Dancing Mountain House berhasil mendunia. Begini penampakan rumahnya.
Potret Rumah Bambu di Salatiga yang Disebut Hunian Terbaik di Asia

Dancing Mountain House atau yang juga disebut dengan P House adalah rumah yang dibangun dengan bambu. Desain bangunan ini berhasil mendapat penghargaan Arcasia Architecture Awards (AAA) 2016.
Budi Pradono membuat atap dengan model mengerucut seperti bentuk gunung. Namun, sisi yang mengerucut adalah gabungan dari 5 segitiga dari bambu.Β Total ada 5 atap bambu yang arah dan bentuk kerucutnya berbeda-beda. Jika dilihat dari belakang bentuknya seperti zig-zag dan tidak seragam. Ternyata makna dibaliknya adalah menggambarkan kesatuan beberapa rumah desa.
Bagian depan bangunan utama tidak menggunakan dinding beton, melainkan dinding kaca yang langsung menghadap ke hutan. Lokasi Dancing Mountain House ini memang berada di punggung gunungΒ Gunung Merapi dan Gunung Telomoyo sehingga pemandangannya memanjakan mata.
TerdapatΒ 4Β Kamar tidur yang dibuat tertutup. Kamar mandi terletak di sampingnya. Dilengkapi dengan penutup kaca seperti sliding door untuk akses ke kamar mandi. Pada bagian atapnya berbentuk kerucut dan ada skylight di ujungnya. Kamar mandi dalam dilengkapi dengan bathup, WC, dan wastafel. Pintu kaca di dekat WC dipasang sticker buram agar tidak terlihat dari kamar. Tetapi area bathup dan lainnya tetap transparan.
Kemudian pada ruang utama terdapat ruang tamu yang menghadap ke arah hutan. Ruangan ini memang minim sekat sehingga terlihat lebih luas.
Di ujung ruangan terdapat dapur yang luas berbentuk U. Selain itu, banyak jendela tinggi sehingga saat memasak penghuninya bisa melihat pemandangan di luar.
Ruang keluarga satu ini juga memiliki pintu kaca. Perabotan di ruangan ini dipilih yang ukurannya tidak terlalu besar sehingga tempilannya lebih luas.