Jakarta - Kos-kosan berlubang di Surabaya sempat menjadi finalis Festival Arsitektur Dunia 2016. Seperti apa ya bangunan yang disebut Biophilic Boarding House ini?
Potret Kos-kosan Berlubang di Surabaya yang Jadi Finalis Festival Arsitektur Dunia

Kos-kosan ini dirancang oleh Andyrahman Architect dengan luas bangunan 250 meter persegi di atas lahan seluas 120 meter persegi. Hunian ini memiliki tampilan material unfinished, seperti menggunakan dinding bata, roster, semen plester, semen aci, dan semen roll. Semua material sesuai warna dan karakter aslinya tanpa dicat. Foto: Andyrahman Architect
Bangunan tersebut berisi 13 kamar di dalam bangunan dua lantai tersebut serta dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas penunjang. Terdapat enam kamar di lantai satu dan tujuh kamar di lantai dua. Foto: Andyrahman Architect
Untuk memaksimalkan sirkulasi udara, dinding kamar dibuat lebih masuk ke dalam hingga 80 cm dari dinding samping bangunan. Kamar kos tersebut masih berhubungan dengan ruang luar di bagian depan dan belakang. Interior kos-kosan menggunakan meja, kursi, lemari dari material kayu bekas peti kemas. Pintu-pintu kamar pun menggunakan material yang sama. Foto: Andyrahman Architect
Untuk memastikan kesehatan dan kenyamanan penghuni kost, kos-kosan ini memiliki communal space yang berfungsi sebagai tempat sosialisasi dan saling berinteraksi dari para penghuni kost. Ruang ini juga sebagai halaman dalam yang memungkinkan pergerakan angin dan pencahayaan yang lebih optimal. Foto: Andyrahman Architect
Communal space di lantai satu dibuat terbuka tanpa atap karena menghubungkan antara lantai bawah dan lantai di atasnya.Β Foto: Andyrahman Architect
Rooftop ini berfungsi sebagai ruang cuci-jemur pakaian serta menaruh tandon air. Lantai rooftop diberi hamparan kerikil untuk mengurangi panas pada ruangan yang berada di bawahnya. Foto: Andyrahman Architect
Ini penampakan pantry kos-kosan. Beberapa permainan warna dan pola digunakan untuk mengimbangi warna-warna natural dan polos di bangunan ini. Foto: Andyrahman Architect
Kos-kosan ini juga dibuatkan ruang parkir sepeda yang memungkinkan sepeda disimpan dalam posisi berdiri. Untuk melengkapi dekor kos-kosan, ada beberapa grafis di dinding. Foto: Andyrahman Architect