Jakarta - Termasuk salah satu Masjid tertua di London, bangunan Masjid Aziziye dulunya dipakai sebagai bioskop. Sekarang berubah sebagus ini.
Foto Properti
6 Potret Transformasi Masjid Aziziye di London yang Berawal dari Bioskop 90-an

Bangunan Masjid Aziziye dulunya adalah sebuah bioskop bernamaΒ Astra Cinema pada 1913. Bioskop ini kerap menayangkan film dewasa dan dijadikan area kung fu atau tempat gulat. Namanya sempat berubah menjadi Bioskop Duta Besar, tetapi bisnis tersebut akhirnya tutup pada 1983. Foto: via Stoke Newingtong History
Bangunan lama Astra Cinema tadi diubah oleh seorang arsitek dari Turki, Oktay Hamit. Dia memang meniatkan untuk membuat sebuah Masjid di bangunan tersebut. Dia tutupi dindingnya dengan ubin keramik Iznik dekoratif dan tradisional. Jadilah dinding depan Masjid Aziziye dominan warna biru dan putih dengan berbagai pola.BangunadimaΒ dindingnya ditutupi ubin keramik Iznik dekoratif dan tradisional. Jadilah dinding depan Masjid Aziziye dominan warna biru dan putih dengan berbagai pola. Foto: via New Arab
Fasad pada bagian depan Masjid Aziziye tidak luas seperti Masjid pada umumnya. Layaknya bangunan megah khas Inggris, Pada bagian depan, empat tiang tetap dipertahankan dan diubah lebih bagus. Tiang tersebut membagi 3 akses masuk ke Masjid tersebut. Foto: via New Arab
Warna biru tidak hanya mendominasi di luar Masjid, melainkan di dalamnya juga. Karpet atau alas Salat menutupi seluruh lantai dan berwarna biru. Area tempat imam Masjid, semua terbuat dari kayu dengan banyak rak berisi kitab dan Al-Quran serta ada jam besar di pojok Masjid terbuat dari kayu. Foto: via Four Square
Interiornya penuh dengan hiasan khas Ottoman, Turki dengan lampu gantung dan lainnya yang diimpor langsung dari negaranya.Β Foto: Sophia Akram via New Arab
Sisi kanan kiri bangunan Masjid Aziziye terdapat 2 kubah berwarna emas yang materialnya dibawa langsung dari Turki. Pembangunan Masjid Aziziye ini mendapatkan dukungan dana dari warga Turki yang tinggal di Inggris. Masjid tersebut akhirnya diurus oleh Asosiasi Islam Turki Inggris. Foto: Sophia Akram via New Arab