Jakarta - Yurt merupakan rumah tradisional suku Kazakh dan Kyrgyztan. Uniknya pembuatan rumah tradisional itu tidak dicor melainkan ditenun hingga dijahit. Ini wujudnya.
Foto Properti
Wujud Yurt, Rumah Tradisional yang Ditenun hingga Dijahit

Mengutip laman resmi Unesco yang dikutip detikcom, Rabu (27/12/2023), Yurt merupakan tempat tinggal nomaden yang disusun dari bingkai kayu melingkar yang ditutupi dengan kain kempa yang dieratkan dengan tali dan bisa dengan mudah dirakit dan dibongkar dalam waktu singkat. Foto: Urmat Osmoev/CACSARC-kg via UNESCO
Yurt sendiri secara garis besar terbuat dari dua bagian. Bagian pertama merupakan struktur rangka yang terbuat dari kayu, kulit, tulang dan logam yang pekerjaannya dilakukan oleh para perajin laki-laki. Foto: Urmat Osmoev/CACSARC-kg via UNESCO
Sementara para perajin perempuan membuat bagian kedua berupa dekorasi interior dan penutup eksterior dihias dengan pola zoomorfik, vegetatif, atau geometris tradisional. Foto: Viktor Maluk/Ministry of Culture and Information of the Republic of Kazakhstan via UNESCO
Biasanya, mereka bekerja dalam kelompok berbasis masyarakat yang diawasi oleh pengrajin perempuan berpengalaman, dan menggunakan teknik menenun, memintal, mengepang, meraba, menyulam, menjahit, dan teknik kerajinan tangan tradisional lainnya. Foto: Viktor Maluk/Ministry of Culture and Information of the Republic of Kazakhstan via UNESCO
Pembuatan Yurt melibatkan seluruh komunitas perajin, dan memupuk nilai-nilai kemanusiaan bersama, kerja sama konstruktif, dan imajinasi kreatif. Secara tradisional, pengetahuan dan keterampilan diwariskan dalam keluarga atau dari guru ke peserta magang. Foto: Viktor Maluk/Ministry of Culture and Information of the Republic of Kazakhstan via UNESCO
Bagian dalam Yurt yang merupakan hasil tenun masyarakat. Foto: Urmat Osmoev/CACSARC-kg via UNESCO
Saat ini yurt masih tak banyak digunakan sebagai tempat tinggal. Hanya warga tradisional yang tinggal di Yurt. Namun, semua perayaan, upacara, kelahiran, pernikahan, dan ritual pemakaman masih diadakan di Yurt.Β Foto: Urmat Osmoev/CACSARC-kg via UNESCO