Seiring dengan pencabutan berakhirnya pandemi COVID-19 di Indonesia, permintaan akan ruang kantor semakin meningkat. Hal ini berdasarkan laporan Marketbeat Greater Jakarta CBD Office Q2 2023 yang dikeluarkan oleh Cushman & Wakefield, dikutip Senin (31/7/2023).
Laporan itu menyebutkan, tanda positif pemulihan permintaan terus berlanjut seperti yang ditunjukkan oleh penyerapan bersih 69.900 m2 selama kuartal-II tahun 2023. Hal ini merupakan tingkat penyerapan tertinggi yang pernah tercatat sejak kuartal ketiga tahun 2019.
Merespons itu, banyak pengembang berlomba membangun bangunan komersial untuk memenuhi tingginya permintaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam perjalanannya, banyak pengembang berharap proses konstruksi selama renovasi tidak terlalu lama sehingga produktivitas kerja tidak sampai terlalu lama terganggu dan tidak ketinggalan momentum.
Kuncinya adalah pada penerapan teknologi konstruksi yang tepat. Salah satunya adalah dengan penggunaan baterai yang bisa menyediakan daya untuk perangkat pertukangan di lokasi konstruksi.
Penggunaan baterai memungkinkan perangkat pertukangan bisa tetap beroperasi tanpa perlu terlalu mengandalkan sumber listrik eksisting. Penggunaan baterai juga bisa memungkinkan pekerjaan tetap berjalan meski di lokasi konstruksi belum tersedia jaringan listrik.
"Di lokasi pengerjaan proyek, mereka (pekerja bangunan) harus membuang waktu mereka, setidaknya 22 menit untuk mengatur kabel yang mungkin panjangnya hanya sekitar 10 meter," kata General Manager Hilti Indonesia Abhishek Rajput belum lama ini.
Ia melanjutkan, penggunaan baterai seperti baterai 22-Volt bernama Nuron yang diproduksi Hilti, secara radikal mampu menyederhanakan pekerjaan di lokasi konstruksi, meningkatkan pengelolaan alat, meningkatkan kinerja hingga level yang jauh lebih tinggi, dan meningkatkan perlindungan kesehatan pekerja.
Dengan kata lain, pekerja konstruksi bisa bekerja lebih gesit dalam menyelasikan pekerjaannya.
"Nuron didasarkan pada sistem baterai tunggal yang mencakup semua aplikasi relevan mulai dari yang ringan hingga berat," jelas Abhishek Rajput.
Abhishek juga menjelaskan, baterai Nuron jadi solusi atas tantangan pekerjaan konstruksi di lokasi konstruksi yang sering sering menghadapi masalah sumber energi yang berbeda untuk alat-alat mereka.
Sebenarnya, saat ini banyak penyedia jasa konstruksi menjawab tantangan tersebut dengan memasang generator listrik sementara. Sayang, alat tersebut umumnya kurang praktis karena masih menggunakan bahan bakar minyak untuk beroperasi.
Belum lagi asap yang ditimbulkan selama alat tersebut bekerja sering dikeluhkan mengganggu pernapasan dan pekerjaan para pekerja di sekitar lokasi konstruksi.
"Ini (baterai Nuron) memberikan pelanggan fleksibilitas dalam meningkatkan produktivitas pekerjaan, keamaanan pekerja, serta sustainability," lanjut dia.
(dna/zlf)