Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mengungkapkan telah menyiapkan Hak Guna Usaha (HGU) untuk pembangunan hunian sementara (huntara) bagi korban bencana. Total akan ada 51 titik pembangunan yang lokasinya tersebar di 32 Kabupaten/Kota.
"Kami sudah siapkan di 32 kabupaten/kota yang kebetulan ada HGU dan pemilik pemiliknya mau kooperatif menyerahkan untuk huntara. Di 32 kabupaten/kota, 51 lokasi tadi," kata Nusron kepada awak media di Kementerian Hukum, Jakarta pada Rabu (17/12/2025).
Sebelumnya diberitakan korban banjir di Sumatera akan direlokasi ke hunian sementara (Huntara). Rumah tersebut rencananya akan dibangun dalam waktu enam bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini diungkapkan oleh Kepala BNPB Suharyanto dalam rapat koordinasi terkait penanganan dan pemulihan bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar, yang digelar di Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Aceh, Minggu (7/12/2025).
"Untuk daerah yang relatif sudah pulih, seperti di Sumatera Barat dan sebagian Sumatera Utara, ini kami akan masuk ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi bapak. Jadi masyarakat yang sekarang tinggal di pengungsian, kita alihkan ke hunian sementara yang dibangun oleh satgas TNI-Polri," kata Suharyanto dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Setelah membangun huntara, Suharyanto menyebut akan membangun hunian tetap (huntap) untuk merelokasi masyarakat yang rumahnya hanyut atau rusak berat diterjang banjir. Ia berharap Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) turut membantu membangun huntap.
"Kami mohon yang membangun hunian tetap itu dari Kementerian PKP, sedangkan rumah warga yang rusak tapi keluarganya tidak harus pindah itu kami perbaiki oleh Satgas BNPB," ujar Suharyanto.
Suharyanto mengatakan harga satu unit huntara sekitar Rp 30 juta. Rumah tersebut mengusung tipe 36 yang sudah dilengkapi dengan kamar mandi di dalamnya.
Lebih lanjut, Suharyanto menyebut huntara akan dihuni oleh korban banjir bandang Sumatera maksimal selama satu tahun. Setelah itu, mereka akan dipindahkan ke hunian tetap.
Adapun, dilihat detikcom dari situs resmi BNPB, Rabu (17/12/2025), bencana banjir bandang dan longsor itu telah menyebabkan 147.236 rumah rusak. Mayoritas rumah mengalami kerusakan berat. Jumlah rumah rusak di Aceh 106.060 unit, Sumatera Barat 12.451 unit, dan Sumatera Utara 28.725 unit.
(aqi/das)










































